MARIARA, Film Horor Asal Minahasa Siap Tayang di XXI November 2024

XXI (foto: salmon_tarigan)

Jakarta, LiraNews.com – Khasanah perfilman Nusantara kembali menggeliat.

Setelah lama vakum dan lesu, kreasi sineas tanah air muncul kembali, salah satunya dari tanah Minahasa, Sulawesi Utara dengan film berjudul Mariara.

Read More
banner 300250

Film Mariara ini termasuk salah satu cinema Indonesia yang memerlukan waktu penggarapan terlama, yakni sekitar 5 tahun.

Film yang diproduseri oleh Merdy Rumintjep dan dibesut sutradara Veldy Reynold dan Jeffrey Luntunhan (alm.) itu menghadapi berbagai lika-liku proses, bahkan hal-hal yang berbau mistis.

Meldy menuturkan, film bergenre horor ini mulai disiapkan atau pra-produksi dari 2018, kemudian masuk proses syuting pada 2019. Namun prosesnya macet sebelum masuk tahun 2020.

“Proses produski film ini mandek pada 2020 karena banyak kendala. Diantara medan lokasi syuting yang terlalu berat, hingga kendala pandemi Covid-19,” tutur Merdy.

Meski demikian, Meldy dan rekan-rekannya tetap bertekad untuk menuntaskan film yang diharap bisa menjadi kebanggan bagi sineas Indonesia, khususnya dari Minahasa.

“Meski ada banyak sekali halangan, tekad kami sangat kuat untuk membuat karya dan memperkaya khasanah perfilman nasional dari Sulawesi Utara,” tutur Merdy.

Persoalan memang tidak berhenti ketika covid-19 lewat. Apalagi ada sejumlah pemeran film yang sudah lebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa, sehingga harus dilakukan sejumlah penyesuaian agar film ini bisa dilanjutkan.

Yang tak kalah seru adalah kendala-kendala niscala atau mistis. Meldy mengakui ada kejadian-kejadian horor, karena kata ‘Mariara’ ini seharusnya tidak dibicarakan di tempat umum.

“Memang setiap kali kami ingin menuntaskan film ini, selalu ada saja kendala yang datang. Seperti ada pemain yang tidak mau lagi melanjutkan syuting, padahal scenenya sudah banyak yang ditake,” ujar Merdy.

“Bahkan ketika di post-production, sering sekali terjadi file error tanpa sebab yang masuk akal,” tutur peraih gelar doktor/lulusan pasca-sarjana UI ini.

Dengan doa dan dukungan dari masyarakat Sulawesi Utara dan seluruh masyarakat di manapun, Film besutan sutradara Veldy Reynold dan alm. Jeffrey Luntungan, bisa tuntas diproduksi.

Film MARIARA

Bahkan film ini bisa diterima XXI dengan baik, sehingga berkesempatan tayang pada tahun 2024 ini, meski kompetisi di XXI sangat ketat.

“Kami patut memberikan apresiasi besar kepada XXI yang sudah melihat secara obyektif film ini,” ujar Merdy.

“Meskipun diproduksi oleh anak-anak daerah dengan kotent materi kearifan lokal, namun XXI sangat terbuka dan obyektif memberikan ruang untuk berkembanganya perfilman nasional dari daerah,” imbuhnya.

Film Mariara ini adalah film dengan genre horror thriller, mengambil latar belakang budaya Minahasa yang sarat dengan kekristenan.

Tentu, film ini menawarkan alternatif tontonan yang berbeda dari biasanya, karena meski disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu Manado, tetap dengan subtitle bahasa Indonesia.

Film Mariara digarap cukup apik dengan tempo yang relatif cepat, dan berdurasi sekitar 1 jam, 37 menit.

Dari sisi ceritanya, menurut sutradara, Veldy Reynold, Film Mariara digarap dengan menggunakan struktur cerita multiplot.

Sehingga film ini memancing logika berpikir dari penonton, meski penyajiannya cukup sederhana dengan perpindahan scenen yang cepat.

Sinopsis Film ini bercerita tentang praktik ilmu hitam di salah satu kampung di tanah Minahasa yang ternyata berada di balik pelayanan gereja.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *