Eskalasi Konflik di Suli, Ambon: Upaya Perdamaian dan Stabilitas

LIRANEWS.COM | Ambon, 4 April 2025 – Situasi di Suli, Ambon, tengah menjadi perhatian publik setelah kejadian tragis yang terjadi pada 2 Syawal 1446 Hijriyah atau 2 April 2025. Kejadian ini memicu ketegangan di antara kelompok masyarakat, sehingga aparat keamanan menetapkan status Siaga 1 di wilayah tersebut guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

Kronologi Peristiwa

Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, kejadian bermula ketika sekelompok orang yang diduga dalam keadaan mabuk menyebabkan gangguan pada wilayah tersebut.

Sejumlah warga yang merasa terganggu mencoba memberikan teguran, namun hal ini berakhir pada ketegangan yang bereskalasi menjadi bentrokan fisik. Insiden ini mengakibatkan korban jiwa dari salah satu kelompok, yang kemudian memicu reaksi emosional dari warga sekitar.

Read More
banner 300250

Pada malam harinya, suasana semakin mencekam dengan adanya aksi saling serang dan upaya penyisiran oleh kelompok-kelompok tertentu. Aparat keamanan segera dikerahkan untuk meredakan ketegangan dan mengamankan situasi agar tidak berkembang menjadi konflik yang lebih luas.

Upaya Pengamanan oleh Aparat dan Tokoh Masyarakat

Sejak peristiwa tersebut menunjukkan, aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI, telah meningkatkan pengamanan di Suli dan sekitarnya. Operasi penjagaan dan patroli gabungan terus dilakukan untuk mencegah aksi provokasi lebih lanjut.

Kapolda Maluku menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku kekerasan dan memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil tanpa memihak pihak mana pun.

Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat, baik dari kalangan agama maupun pemimpin adat, turut berperan aktif dalam meredakan ketegangan. Mereka mengimbau seluruh warga untuk menahan diri dan mengedepankan jalur dialog guna menyelesaikan konflik secara damai.

Menjaga Perdamaian dan Persaudaraan

Berbagai elemen mengingatkan masyarakat bahwa peristiwa ini tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memperkeruh suasana. Narasi yang beredar di media sosial harus disikapi dengan bijak, agar tidak mempengaruhi tindakan yang bisa melemahkan keadaan.

Pemerintah daerah bersama para pemuka agama juga menginisiasi forum rekonsiliasi untuk membangun kembali kepercayaan dan solidaritas di antara warga. Harapannya, Suli dan Ambon pada umumnya dapat kembali menjadi daerah yang harmonis dan damai, sebagaimana semangat yang telah lama dijunjung oleh masyarakat Maluku.

Ajakan untuk Tetap Tenang dan Bijak dalam Menyikapi Informasi

Di tengah situasi yang masih sensitif, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Pihak berwenang terus bekerja keras untuk memastikan kondisi kembali kondusif.

Upaya bersama dalam menjaga ketenangan, memperkuat rasa persaudaraan, dan mengedepankan hukum serta keadilan adalah kunci utama untuk menghindari konflik berkepanjangan. Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

banner 300250

Related posts

banner 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. menjaga perdamaian agar kondusif. ingat peristiwa2 dulu di Ambon? siapa yg rugi? semua rugi dan tdk ada yg diuntungkan. hanya oknum segelintir org korbannya org² ygvtdk tau apa². anak² org tua dan para ibu². mari berfikir jernih dan menyaring berita² terutama dari sosial media. kita anak bangsa bersaudara.