Ancaman terbaru memperingatkan tentang rencana untuk meledakkan mobilnya dan menyerbu kediaman sang aktor.
JAKARTA, LIRANEWS.COM | Salman Khan kembali menjadi sorotan — bukan karena film laris, tetapi karena ancaman pembunuhan. Ini ada yang kesekian kali terjadi pada diri aktor Bollywood tersebut.
Ancaman terbaru datang melalui WhatsApp pada tanggal 13 April, dikirim ke Departemen Transportasi Mumbai. Pesan itu memperingatkan tentang rencana untuk meledakkan mobilnya dan menyerbu kediamannya. Polisi telah memulai penyelidikan dan mendaftarkan kasus tersebut di Kantor Polisi Worli.
Mengapa hal ini terus terjadi? Mengapa salah satu bintang Bollywood terbesar terus-menerus terancam?
Hari ini adalah tepat satu tahun sejak tembakan dilepaskan di luar kediamannya di Bandra pada bulan April 2024 — momen dramatis yang mengguncang Bollywood.
Sekarang, ancaman baru muncul tepat saat film terbarunya yang dirilis untuk Idul Fitri, Sikandar, berjuang untuk meninggalkan jejak di box office.

Mungkinkah peningkatan ancaman itu terjadi pada saat-saat kerentanannya atau memudarnya kekuatan bintang?
Baru awal bulan ini, ketika ia terbang ke Dubai untuk mempromosikan filmnya yang dirilis untuk Idul Fitri Sikandar, tim bintang itu dilaporkan disarankan untuk tidak tampil di hadapan banyak orang.
Kemeriahan yang biasa terjadi digantikan oleh karpet merah yang diredam dan pertemuan pribadi dengan media tertentu. Itu jauh dari peluncuran yang penuh energi dan menghadap publik yang biasanya menandai perilisan film Salman Khan.
Apakah kehati-hatian — atau ketakutan — yang mendorong keputusan ini?
Dalam sebuah wawancara dengan Gulf News selama kunjungan ke Dubai itu, Salman memberikan pernyataan yang mengungkap:
“Lakukan apa yang membuatmu bahagia dalam hidup — tanpa melanggar hukum.”
Ada sesuatu yang hampir fatalistis dalam nada bicaranya. Seolah-olah dia tidak hanya mempromosikan sebuah film — tetapi menerima kenyataan yang lebih terbatas.
Tetapi bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa Salman, dan mengapa bahaya yang terus-menerus seperti itu?
Jawabannya kembali ke tahun 1998, ketika Salman Khan dituduh membunuh dua rusa hitam yang terancam punah saat syuting di Rajasthan. Rusa hitam memiliki makna religius yang dalam bagi komunitas Bishnoi, dan bagi mereka, kasus ini tidak pernah hanya tentang satwa liar — ini tentang identitas budaya.
Hal ini berujung pada dendam lama oleh gangster yang dipenjara Lawrence Bishnoi, yang menyebut Salman sebagai musuh komunitasnya dan bahkan mengatakan bahwa membalas dendam adalah misi hidupnya. Dan sejak pernyataan itu, ancaman tidak pernah berhenti.
Jadi, apa sebenarnya yang terjadi sejauh ini?
Selama tiga tahun terakhir, telah terjadi eskalasi yang mengerikan. Pada tahun 2022, sebuah surat ancaman ditemukan di dekat rumahnya. Pada tahun 2023, sebuah email berisi ancaman diduga berasal dari gangster Goldy Brar, yang diyakini bekerja sama dengan Bishnoi.
Pada tahun 2024, Salman menerima tuntutan langsung: Minta maaf di kuil atau bayar Rs50 juta. Beberapa bulan kemudian, pesan kedua menuntut Rs20 juta. Dua pria bahkan mencoba memasuki rumah pertaniannya di Panvel dengan identitas palsu. Dan kemudian terjadi penembakan pada bulan April 2024 — momen mengerikan yang memperjelas bahwa ancaman itu bukan sekadar kata-kata kosong.
Bagaimana hal ini mengubah hidupnya? Salman Khan kini hidup di bawah keamanan kategori Y+, dengan pasukan komando bersenjata yang melindunginya 24/7. Ia tidak lagi bebas menghadiri acara publik. Hidupnya telah menyusut menjadi lingkaran yang terkendali — pulang, syuting, pulang lagi. Acara medianya juga dikontrol ketat. Selama kunjungannya di Dubai pada Idul Fitri ini, pengawalnya Shera tampak sangat waspada.
Namun, ketika ditanya tentang hal itu, ia bersikap tabah.
“Saya akan mati saat memang harus mati,” katanya pada acara pers baru-baru ini di Mumbai.
Apakah ini keberanian — atau sekadar kepasrahan?
Saat Kepolisian Mumbai menyelidiki ancaman terbaru ini, pertanyaan yang lebih luas muncul: Bisakah salah satu bintang terbesar India merasa aman lagi? Serangan itu mungkin datang dari orang yang berbeda, tetapi pesannya tetap konstan — ia belum menghilang dari radar.
Dan dengan Sikandar yang gagal mendarat, dan penampilan publiknya sekarang dibentuk oleh keamanan yang ketat, Salman Khan tidak hanya fokus pada film-filmnya — ia juga terus-menerus mengawasinya. (Gulf News)