Mengenal Arti Perdukunan

KRH Gus Ripno Waluyo (kanan)

Oleh: KRH Gus Ripno Waluyo, SE, SPd, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP *)

Malang, LiraNews – Perdukunan adalah istilah penghinaan yang digunakan untuk menggambarkan praktik non medis ujungnya penipuan. dukun merupakan profesi spesialis yang sudah ada sejak dulu. Namun, karena kepercayaan masyarakat seiring berjalannya waktu, dukun seringkali dianggap tidak baik dan dikaitkan dengan hal baik.

Read More
banner 300250

Dukun atau orang pintar adalah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal tidak kasatmata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah.

Merupakan dosa besar bagi mereka membuka praktik perdukunan. Hukum dalam Islam merupakan haram. Karena dukun akan bersekutu dengan jin serta mendustakan Allah. Melansir dari almanhaj.or.id, Rasulullah SAW bersabda, “Bukanlah termasuk golongan kami orang yang mencari perdukunan atau melakukan perdukunan.”

Praktik perdukunan sangat dilarang bagi umat Islam. Sebab banyak dalil yang bersumber dari kitab Alquran dan hadist sahih Nabi Muhammad yang melarang perbuatan tersebut. dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara yang gaib.

Syeh Shalih Fauzan Hafizahullah menejelaskan kahin (dukun) adalah orang yang mengaku mengetahui tentang hal-hal ghaib pada masa yang akan datang nya dengan cara melalui setan atau (jin). Yaitu setan (jin) tersebut memberitakan sesuatu yang tidak diketahui oleh manusia.

“Percaya kepada dukun itu, dalam Islam, hukumnya syirik, bahkan termasuk kufur kepada Allah. Sholatnyapun tak akan diterima selama 40 hari,”

“Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal (orang pintar) atau dukun kemudian membenarkan apa yang ia katakan, maka orang itu telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Pengetahuan manusia akan hal-hal gaib, tidaklah lengkap. Bahkan, sangat minim. Oleh karena itu, dalam beberapa hadisnya, Rasulullah SAW melarang manusia untuk mempercayai para dukun peramal nasib. Karena, hakikatnya, mereka itu tidak mengetahui.

Muslim dalam Shahihnya). Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad.” Hadis-hadis yang semakna dengan ini cukup banyak.

Karena yang mengetahui perkara ghaib hanya Allah, maka syari’at Islam melarang umatnya mendatangi dukun. Yang dimaksudkan dukun di sini adalah yang bahasa arabnya adalah kâhin atau ‘arraf.

Selain karena faktor sejarah, kepercayaan masyarakat terhadap dukun juga bisa dikarenakan faktor ekonomi. “Kan orang mikirnya kalau harus operasi patah tulang mahal, atau takut dioperasi dan macem-macem. Permasalahan-permasalahan seperti ini harus dicarikan solusinya,” tegasnya.

Pengobatan dengan kekuatan gaib, bisa jadi bagian dari fenomena kebesaran Allah Swt yang memberikan kesembuhan mahluknya melalui siapa saja, kapan saja, dan lewat perantara siapa saja. “Termasuk kepada dukun. Dokter pun bisa syirik kalau dia menganggap dialah yang menyembuhkan.

“Sesungguhnyqa Allah menurunkan penyakit serta obat dan diadakan-Nya bagi tiap penyakit obatnya, maka berobatlah kamu, tetapi janganlah kamu berobat dengan yang haram”

“Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka sesungguhnya Allah mengharamkannya masuk surga dan balasannya ialah neraka.” (Q.S. Al-Maidah : 72). Allah SWT tidak akan mengampuni dosa orang yang melakukan praktek syirik, kecuali ia mengucap kembali dua kalimat syahadat, baru Allah SWT akan ampuni dosa orang yang syirik.

*) Budayawan, Tokoh Spiritualis, Pengacara Peradi Perjuangan)

Related posts