Jakarta, LiraNews – Profesi sebagai pengemudi memiliki banyak lika-liku yang tak semua orang rasakan. Para sopir telah mengenyam asam garam kehidupan di jalan raya.
Hal ini dituturkan oleh aktivis pengemudi, Fathir Waladi yang kini menjabat sebagai Dewan Penasihat Keluarga Besar Pengemudi Indonesia (KBPI)-FSPTSI.
Fathir mengingatkan bahwa profesi sebagai pengemudi atau sopir sangatlah mulia. Sebab berkat jasa pengemudi lah, maka arus distribusi barang dan jasa (orang) bisa berjalan dengan baik.
Dengan kata lain, peranan para pengemudi transportasi ini menentukan laju perekonomian sebuah bangsa. Bahkan pengemudi merupakan alat pemersatu bangsa.
Namun sayangnya, masih ada pihak-pihak yang memandang remeh profesi pengemudi.
“Terkadang para sopir disalahkan dan dihukum padahal tidak bersalah. Terkadang kita selalu menjadi kambing hitam di jalan,” ujar Fathir, Rabu (25/11/2020).
Kenyataan ini tentu membuat miris, karena para sopir sejatinya sangat jarang melanggar. Mereka rata-rata sudah dibekali ilmu-ilmu tentang tata tertib lalulintas, disamping kemahiran khusus dalam mengemudi.
Karena itulah, Fathir menyadari betapa pentingnya membangun organisasi dan komunitas pengendara. Terlebih kehidupan di jalan raya kerap menghadapi masalah.
Selain ancaman kecelakaan lalu lintas, jelas Fathir, tak jarang para sopir harus berurusan dengan aparat penegak hukum, ataupun pengguna jalan raya yang ugal-ugalan, sehingga mereka kerap jadi korban.
Karena itu, Fathir mengingatkan bahwa bergabung dalam komunitas pengendara sangatlah bermanfaat. Dengan adanya komunitas, maka para pengemudi dapat saling membantu. Termasuk dalam memperjuangkan hak-hak, melawan ketidakadilan, eksploitasi, bahkan kriminalisasi.
“Atau misalnya ketika pengemudi butuh bantuan hukum jika punya kendala hukum, maka dengan adanya komunitas kita bisa saling bantu,” jelasnya.
Dengan pemahaman-pemahaman itu, Fathir semakin bersemangat untuk bergabung dalam komunitas pengendara. Maka pada tahun 2015, ia mulai mengenal sebuah komunitas bernama IDC atau Indonesian Driver Community.
“Kebetulan saat itu IDC baru mau bentuk kepengurusan wilayah, maka saya ditunjuk jadi Ketua Korwil Tangerang,” ujar Fathir.
IDC sendiri telah tumbuh besar dan berubah nama menjadi Keluarga Besar Pengemudi Indonesia (KBPI). Di komunitas inilah, Fathir saat ini bergabing dan menjabat sebagai Dewan Penasihat KBPI.
Bersama organisasi dan komunitas ini, Fathir dan rekan-rekannya bisa mengangkat martabat profesi pengemudi. Mereka bahkan sudah diundang ke Istana Negara dan berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo.
Undangan dari Presiden ke Istana itu, tutur Fathir, awalnya karena ada salah seorang tokoh pengemudi yaitu Mas Agus Yudha melakukan aksi jalan kaki dari Mojokerto menuju ke Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi dan keluhan pengemudi.
“Ya itu pengalaman luar biasa ya, mungkin pengalaman seumur hidup. Artinya kita sebagai pengemudi benar-benar diundang untuk hadir ke Istana Negara menemui Kepala Negara Presiden Joko Widodo,” tutur Fathir.