Jakarta , LiraNews – Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyanto minta Presiden Prabowo tepati janji kampanye kepada para pengemudi ojol untuk memfasilitasi landasan hukum dan bantuan kemudahan operasional.
Pada saat kampanye Pilpres lalu, ungkap Mulyanto, Prabowo menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya kepada komunitas ojek online yang memberikan dukungan kepada pasangan calon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Prabowo bertekad memperjuangkan aspirasi dari komunitas ojek daring itu. Dirinya berjanji akan menindaklanjuti keluhan tidak memiliki tempat parkir atau shelter yang teduh karena banyaknya pohon yang ditebang di Jakarta, serta akan perbaiki kualitas hidup mereka,” kata Mulyanto kepada para wartawan, Kamis (5/12/2024).
“Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berjanji akan memberikan kepastian hukum bagi ojek online atau ojol, jika menang di Pilpres 2024. Nantinya, ojek online atau Ojol akan diakui sebagai transportasi umum,” sambung Mulyanto.
Menurut Anggota Komisi Energi DPR RI periode 2019-2024 ini, janji tersebut masih segar dalam ingatan masyarakat, apalagi dalam benak driver ojol, karenanya sangat tidak elok kalau Pemerintahan Presiden Prabowo mengingkarinya.
Mulyanto menilai hal tersebut dapat menjadi preseden buruk bagi Pemerintahan Presiden Prabowo, apalagi usia Pemerintahan juga belum genap berumur seratus hari.
“Tentu ini adalah hal yang tidak kita inginkan bersama. Apalagi kalau kita berkaca pada tujuan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran, yakni untuk masyarakat kecil yang tidak mampu maka kita jadi bingung kalau pemerintah malah mencoret ojol sebagai kendaraan yang berhak memperoleh BBM bersubsidi. Karena jelas-jelas ojol adalah transportasi rakyat. Angkutan dari rakyat kecil untuk rakyat kecil,” papar Mulyanto.
Mulyanto menyebut pengemudi ojol adalah benteng terakhir pekerjaan masyarakat ketika badai PHK menghantam mereka baik sebelum maupun pada saat pandemi Covid-19.
“Kalau mereka dilarang memperoleh BBM bersubsidi, maka dapat diperkirakan driver ojol ini akan berguguran atau tarif ojol akan melambung dan memicu inflasi,” terang Mulyanto.
“Karena itu, Presiden harus segera mengambil sikap sesuai janjinya kepada para driver ojol ini saat kampanye capres lalu untuk memperhatikan kesejahteraan mereka,” tandas Mulyanto.