Bangkalan, LiraNews – Kota seribu parkir merupakan salah satu julukan terbaru bagi kabupaten Bangkalan, karenanya peroblematika mengenai parkir liar di Bangkalan tampak tidak ada solusi.
Banyak kabar dari berbagai media, Dinas perhubungan (Dishub) kabupaten Bangkalan sering melakukan pembinaan hingga himbauan tertib parkir, hasilnya parkir liar masih sangat meresahkan masyarakat Bangkalan.
Bukan penyusutan jumlah lahan perkir liar yang terjadi, malah semakin banyak juru parkir liar bertugas disudut kota Dzikir dan sholawat.
Terlihat di sudut timur alun-alun Bangkalan tepatnya di depan Kodim, yang awalnya pengunjung bersantai menikmati jajanan pinggir jalan tanpa jasa parkir, namun baru-baru ini terlihat juru parkir sedang bertugas meniup peluitnya sambil meminta retribusi parkir dari pengunjung alun-alun Bangkalan. Sabtu (17/8/2019)
Penarikan retribusi parkir daerah alun-alun tersebut dikeluhkan oleh pengunjung. “Saya sering nongkrong di alun-alun ini mas, sebelumnya tidak ada tukang parkirnya, kurang lebih satu mingguan lah ada tukang parkirnya disini,” terang Rizal saat diwawancarai wartawan LiraNews.com.
Dia tidak habis pikir jika tempat nongkrong yang tidak jauh dari kendaraannya itu bisa ada tukang parkirnya.
“Lucu mas, lah kan saya nongkrong sama teman-teman saya tepat didepan kendaraan saya, kok malah suruh bayar parkir,” ungkapnya sambil tersenyum
Ditempat yang sama, Ardy yang juga pengunjung Alun-alun kota, memberikan saran terhadap Dishub Bangkalan.
“Menurut saya untuk mengatasi permasalah parkir liar, kita berlakukan parkir berlangganan aja, yang pembayarannya pertahun pas ketika bayar pajak,” ujarnya.
Lanjut dia, menjelaskan sistem parkir berlangganan ini dengan menempelkan stiker di kendaraan bukan dengan menggunakan kartu. Penerapannya ini hanya dilakukan di lokasi parkir di pinggir jalan raya. Sementara di pusat perbelanjaan tidak termasuk retribusi parkir melainkan pajak parkir.
Menurutnya penerapan parkir berlangganan akan berdampak pada petugas parkir di lapangan. “Nantinya mereka hanya bertugas untuk mengatur bukan memungut,” tutup Ardy
Reporter : Amir Mahrus