Bangkalan, LiraNews — Bangkalan sebagai kota dzikir dan sholawat, memiliki kearifan lokal dan budaya yang mengandung nilai-nilai Islami. Begitupun norma-norma agama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bangkalan itu sendiri.
Namun seringkali masyarakat pada umumnya menilai Syari’ah sebagai sesuatu yang menakutkan karena terlalu sensitif ketika berhubungan dengan adat dan budaya yang berlaku di masyarakat.
Melihat fenomena tersebut Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Bangkalan melakukan trobosan baru dengan memberikan pemahaman yang berbeda terhadap Islam yang dikatakan bertentangan dengan adat dan budaya yang terjadi selama ini.
Ketua PC NU KH. Makki Nasir menyampaikankan dalam forum rapat penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di Kantor DPRD bahwa PCNU akan mengadakan berbagai rangkaian acara pada tanggal 31 agustus yang bertepatan juga dengan satu muharrom dengan acara sholawatan di halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB) dan Rokat Tasek di Bandharan.
“Akan dilakukan agenda rokat tasek oleh PCNU dengan lembaga Lesbuminya”, ungkapnya.
KH. Makki berharap dengan diadakannya acara yang bernuansa budaya ini akan membuka wawasan masyarakat bangkalan didalam melihat definisi religi yang sebenarnya.
“PCNU membangun paradigma baru supaya hal yang berbau agama itu bukan menakutkan”, pungkasnya.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan mengungkapkan pemikiran kiyai makki ini luar biasa, tidak melihat sisi NU yang kental dan jauh dari pandangan modern tetapi justru pandangan dia jauh lebih moderat.
“Kami sangat mengapresiasi dan sangat kagum pada beliau yang punya pemikiran yang luar biasa”, ungkapnya.
Reporter: Nur Hasan