JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Ibu Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri beserta seluruh keluarga besar PDI Perjuangan (PDIP) merasakan duka cita yang mendalam atas wafatnya Prof.Dr.Hamka Haq.
Prof. Hamka Haq meninggal dunia di usia 71 tahun setelah dirawat selama beberapa waktu di RS Siloam Jakarta.
“Kabar wafatnya Prof. Hamka Haq membuat kami sangat sediih, berduka, dan begitu Ibu Megawati mendengar kabar itu, langsung mengajak semua berhenti sejenak dan mendoakan agar Almarhum diampuni segala dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto menyebut Prof. Hamka Haq adalah seorang pejuang bangsa dan negara, serta pejuang partai. Selalu teguh dalam menjaga, mengawal, serta melestarikan nilai-nilai berketuhanan yang berkebudayaan, ketuhanan yang berbudi pekerti luhur sesuai Pancasila.
Hasto juga menjelaskan bahwa Prof.Hamka adalah salah satu tokoh yang merancang berdirinya ormas sayap Islam untuk PDI Perjuangan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Maret 2007.
“Prof. Hamka Haq adalah sosok yang selalu mendalami dan mewartakan api perjuangan keislaman Proklamator RI, Ir.Soekarno, sebagai sosok pemimpin yang nasionalis sekaligus relijius,” ungkapnya.
Sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME, Prof. Hamka Haq selalu memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, persamaan hak, dan pluralisme dalam setiap lini kehidupan.
“Beliau adalah sosok pemikir Islam yang sejak awal berani mendukung pemikiran bahwa pemimpin perempuan itu halal, dan pemimpin dari non-Muslim itu dibolehkan,” lanjut Hasto.
Lebih dari itu, Hasto mengatakan Prof.Hamka adalah seorang pejuang demokrasi. Saat masih aktif di kampus di Makassar, Prof.Hamka yang berani di garda terdepan mendampingi gerakan mahasiswa tahun 1998 yang berdemo untuk menuntut mundurmya Soeharto.
Prof. Hamka, lanjut Hasto, merupakan sosok intelektual yang mampu memadukan gagasan Bung Karno dengan Islam. Beliau sosok yang rendah hati. Buku-bukunya banyak menginspirasi.
“Kami sungguh bersedih dan sangat kehilangan. Partai memberikan penghormatan terbaik pada almarhum melalui protokol Partai.”
“Semoga Allah SWT memberikan almarhum husnul khotimah. Kita semua tentu saja mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran dan keikhlasan atas wafatnya almarhum,” tuntas Hasto.