PDIP: Petahana Menang atau Kalah Tetap Kembali Bekerja

Jakarta, LiraNews – PDI Perjuangan (PDIP) meminta para pemenang Pilkada serentak 2020 berdasarkan quick count dan real count tidak berpuas diri, karena semuanya harus menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU.

Para calon yang menang juga tidak merayakan acara euforia yang berlebihan. Masyarakat saat ini sedang menderita karena pandemi Covid-19, rasanya tidak layak merayakan sebuah pesta.

Read More
banner 300250

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto kepada para awak media, Kamis (10/12/2020).

Menurut Hasto, Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri selalu mengingatkan cara-cara yang beradab dalam menjalankan demokrasi.

“Jadi semua harus dalam spirit peningkatan kualitas demokrasi dan sesuai koridor peraturan perundangan terkait pelaksanaan pilkada. Bagi kandidat atau petahana yang menang lanjutkan bekerja, petahana yang kalah juga jangan memprovokasi rakyat, kembalilah bekerja,” jelasnya.

PDIP, tutur Hasto, mengapresiasi kerja keras seluruh elemen Pemerintah dan masyarakat yang bergotong royong menyukseskan Pilkada serentak Pilkada 2020.

Hasto mengatakan, momentum Pilkada serentak di tengah pandemi diharapkan melahirkan pemimpin-pemimpin yang kuat dan mampu memberi solusi atas berbagai permasalahan di wilayahnya.

“Penyelenggaraan Pilkada pun sejauh ini masih berjalan dengan aman dan tertib. Semua itu terwujud atas kerja sama yang baik antara penyelenggara pemilu, TNI, dan Polri,” tutur mantan anggota Komisi VI DPR RI ini.

“Kedisiplinan rakyat yang tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan selama proses pencoblosan juga mencerminkan kesadaran sejarah bahwa rakyat Indonesia memang memiliki jiwa disiplin dan solid seperti yang ditunjukkan para tokoh Pendiri Bangsa,” lanjut Hasto.

Bagi PDIP, tambah Hasto, kemenangan Pilkada 2020 bukanlah segala-galanya, Pilkada bukan urusan hidup dan mati.

Hasto menegaskan, partainya akan selalu berdiri tegak mengawal kepentingan rakyat. Menang maupun kalah harus segera kembali bekerja mengurus kebutuhan rakyat di tengah pandemi Covid-19.

“Pilkada menjadi tolok ukur bagaimana kaderisasi kepemimpinan partai mampu menghasilkan kader-kader partai sebagai kepala dan wakil kepala daerah,” ungkapnya.

Hasto pun mengingatkan, hasil quick count (hitung cepat) hanya gambaran sementara, pengumuman resmi KPU adalah kunci.

“PDIP akan mengawal suara rakyat secara konstitusional. Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Partai senantiasa mengawal proses rekapitulasi suara sampai pada keputusan/penetapan pemenang. Sebab, suara rakyat merupakan kedaulatan tertinggi di negeri ini,” tukasnya.

Hasto menyerukan agar semua pihak tetap fokus pada penanganan pandemi Covid-19, disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci demi pulihnya sektor kesehatan dan ekonomi.

“Mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Apalagi dalam hitungan hari lagi akan ada libur panjang Natal dan Tahun Baru yang perlu diawasi bersama-sama,” sambungnya.

Hasto menambahkan, sejarah akan mencatat kita pernah menggelar pilkada di masa pandemi.

“Sebab itu, PDIP mendorong KPU mendata dengan saksama angka partisipasi rakyat dalam Pilkada serentak 2020. Termasuk berbagai problem atau kendala.

Lebih lanjut Hasto mempertanyakan, apakah partisipasi rakyat rendah atau meningkat di tengah pandemi ini.

“PDIP berharap agar dari setiap penyelenggaraan pilkada selalu ada peningkatan partisipasi pemilu dan peningkatan kualitas demokrasi,” ungkapnya.

“Pada saatnya PDIP akan melakukan evaluasi internal secara menyeluruh terkait Pilkada 2020,” pungkas Hasto. LN-RON

Related posts