Jember, LiraNews — Beberapa hari ini beredar informasi melalui sosial media Facebook munculnya kejahatan pelecehan seks di jalanan.
Modus pelaku dengan menguntit calon korbannya para pekerja mal perempuan yang sedang berjalan sendirian sepulang kerja di kawasan Jalan Wachid Hasyim, Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
Salah satu akun Facebook, Alivia Alvhey di grup Info Warga Jember menceritakan peristiwa pelecehan yang terjadi di jalanan.
Pemilik akun tersebut memperingat kaum perempuan berhati-hati jika lewat di sekitar jalan KH Wachid Hasyim dan jalan Wr Supratman. Alivia juga mengaku menjadi saksi mata pelecehan seksual terhadap pegawai sebuah mall.
“Mohon berhati-hati untuk mbak-mbak dan adek-adek yang melewati jalan tersebut (Jalan Wachid Hasyim dan sekitarnya) apalagi yang pulang kerja antara jam 17.00 WIB s/d jam 21.30 WIB,” pesan pemilik akun Alivia Alvhey.
Pemilik akun juga menggambarkan ciri-ciri pelaku saat beraksi. Menurut akun tersebut pelaku laki-laki mengendarai motor dan jalan kaki.
“Kalau bisa lewat jalan itu jangan sendirian karena banyak PK (penjahat kelamin) yang berkeliaran di daerah situ banyak korbannya. Mulai dikejar sampai pegang bokongnya. PKnya pakai motor Vario, beat dan jalan kaki sambil memakai topi. Rata-rata bapak-bapak,” tulisnya.
Namun demikian banyak warga sekitar yang tidak tahu jika marak pelecehan di kawasan tersebut. Seperti yang dituturkan oleh Rendra Wirawan.
Rendra mengaku tidak pernah mendengar informasi adanya kejahatan pelecehan seksual.
“Koq saya tidak pernah dengar ya mas. Tidak pernah ada laporan baik di RT atau RW,” kata Rendra.
“Kalau pun ada nanti warga akan berkordinasi dengan aparat keamanan atau polisi agar sering berpatroli bersama,”lanjutnya.
Senada dengan Rendra, salah satu pengurus RT di jalan WR Supratman mengaku tidak tahu adanya kasus pelecehan tersebut.
“Iya saya juga membaca dari grup WA. Tapi koq nda dengar ya. Memang daerah sini sering dilewati pekerja GM (nama mall), karena memang kostnya dekat sini,” kata Tohir.
Sedikit berbeda, Umi warga yang rumahnya tepat di depan kantor Kemenag Jember menyatakan pernah mendengar adanya kasus pelecehan.
“Iya dulu mas (ada peristiwa pelecehan). Kebanyakan penjaga toko perempuan yang pakai rok. Biasanya dikutit kemudian saat masuk gang dilecehkan, makanya sekarang gangnya dikasih portal. Kalau malam ditutup soalnya sepi dan gak terulang lagi,” katanya.
Umi juga mengaku takut kejadian tersebut menimpa keluarganya. Umi berharap polisi menangkap pelaku karena telah meresahkan
“Semoga pelaku segera ditangkap polisi. Karena membuat takut kaum perempuan,”pungkasnya.
Reporter: Rio