Jakarta, LiraNews– Anggota Komisi III DPR RI Rikwanto mengaku tertarik dengan program-program yang disampaikan Calon Pimpinan (Capim) KPK Komjen Setyo Budiyanto.
“Seperti kita ketahui bersama, korupsi itu kan 2 rumusannya seperti yang kita sepakati, need dan greedy (kebutuhan dan keserakahan). Saya tertarik dengan programnya yaitu: pencegahan, koordinasi, dan lain-lain,” kata Rikwanto saat Rapat Pemilihan dan Penerapan Capim KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Rikwanto pun bertanya pada Setyo mengenai pendampingan di kementerian/lembaga sebagai bagian dari upaya pencegahan.
“Jadi pertanyaan saya sederhana saja. Untuk pencegahan dikatakan ada pendampingan, seperti apa pendampingan itu mengingat kementerian dan lembaga itu banyak sekali. Apa di setiap proyek itu ditempatkan orang KPK di situ atau lapor KPK atau lainnya supaya tidak ada sesuatu yang menggelincirkan mereka?,” tanya mantan Kapolda Kalsel ini.
Rikwanto mengatakan, pada masyarakat yang diketahui sebagian besar menganggap seseorang melakukan korupsi karena need ya.
“Apapun alasannya kami butuh, kebutuhannya tidak habis-habis memang,” ujar alumni Akpol angkatan 1988
Kepada pria yang kini menjabat Irjen Kementan itu, Rikwanto pun mempertanyakan bagaimana cara Setyo seandainya terpilih sebagai pimpinan KPK untuk menghilangkan habit culture dari masyarakat itu?
“Jadi masyarakat menganggap seseorang mencari sesuatu dari pekerjaannya apapun pekerjaannya yang di luar dari gaji pokok, di luar dari penghasilannya yang didapatkan dari luar itu sebagai sebuah keahlian dan kecakapan, padahal itu sebuah kesalahan. Tetapi mereka menyadarinya sebagai hal yang harus ditempuh dalam rangka servive need tadi. Nah ini KPK harus berbuat apa untuk pendidikan pada masyarakat,” papar Rikwanto.