Pemprov Bali Tetapkan Tiap Tanggal 26 Hari Simulasi Bencana Provinsi Bali

Bali, LiraNews — Kepala Bidang di BMKG, DR. Daryono mengingatkan semua untuk tidak perlu resah dan khawatir, tetapi meningkatkan kewaspadaan. Sama halnya saat menjawab potensi gempa megathrust di pesisir selatan Jawa, dijelaskan bahwa informasi tentang gempa tujuannya untuk membenahi upaya mitigasi, bukan direspon dengan ketakutan dan kecemasan berlebihan.

BPBD yang oleh Undang-Undang diberikan 3 (tiga) fungsi yaitu komando, koordinasi, dan pelaksana, mendorong semua pihak untuk lebih memantapkan upaya mitigasi bencana.

“Misalnya lakukan upaya paling sederhana mulai dari rumah masing-masing dengan mengecek kekuatan infrastruktur rumah, lanjut dihimbau ke gedung perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan dan gedung lainnya. Intinya dengan melakukan pengecekan, kita bisa melakukan langkah antisipasi,” ujarnya, Jumat (26/7/2019).

Untuk memperkuat manajemen mitigasi dan penanggulangan bencana, Daryono menjelaskan, awal tahun ini telah dilakukan revisi Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang BNPB, yang intinya penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah juga merevisi rencana tata ruang wilayah terutama di area rawan bencana. Penyusunan revisi RTRW mempertimbangkan mitigasi bencana dibarengi dengan penegakan hukum, artinya jika sudah ditetapkan sebagai zona rawan bencana maka dihindari untuk pembangunan apalagi tempat tinggal.

“Sekali lagi kami (BPBD) menghimbau untuk meningkatkan kesiap-siagaan, dan mari secara rutin dan berkelanjutan untuk mendidik dan melatih diri dengan melakukan simulasi tiap tanggal 26 (tiap bulan),” tegasnya.

Hal ini, lanjutnya, telah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Bali dengan telah ditetapkannya HARI SIMULASI BENCANA bahwa mari secara bersama kita melatih diri dan menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan bencana, karena kita tahu dan paham bahwa Pulau Bali berada pada ring off fire.

SIMULASI BENCANA :

  1. Gubernur Bali menetapkan tiap tanggal 26 sebagai “HARI SIMULASI BENCANA PROVINSI BALI.”
  2. Mari KITA SEMUA melakukan Simulasi evakuasi/penanganan bencana di lingkungan tempat kerja masing-masing.
  3. SIMULASI sebagai upaya melatih diri, tim & lembaga untuk siap-siaga menghadapi bencana, untuk mengurangi risiko & dampak bencana. LN-HSN

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *