Pekanbaru, LiraNews – Pandemi Covid -19 di Provinsi Riau sudah hampir memasuki 8 Bulan, tapi pemerintah Provinsi Riau sepertinya sudah hampir kehilangan akal dalam menanggulangi Covid -19 di Riau.
Sedangkan anggaran untuk menanggulangi Covid -19 ada sekitar Rp481 Milyar.
“Anggaran tersebut merupakan anggaran pemerintah Provinsi Riau dalam relokasi anggaran. Dimana tanpa persetujuan DPRD Riau dan itu sudah persetujuan pemerintah Indonesia untuk merelokasi Anggaran tersebut,” demikian disampaikan Ade Hartati anggota DPRD Riau komisi V Yang membidangi Peendidikan, Kesehatan, Pemuda Olahraga, Perempuan dan Anak dan Sosial.
Ade Hartati mengungkapkan pemerintah Provinsi Riau harus bertanggung jawab dan pemerintah harus hadir untuk masyarakat Riau, karena Anggaran yang telah dikeluarkan dengan 3 tahap tersebut berjumlah Rp481 Milyar dan Pemerintah Provinsi Riau punya wewenang dengan UU No. 23 Tahun 2014 yang tugasnya yaitu pemprov Riau punya wewenang untuk koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah mensinkronkan kejajarannya.
Tapi dengan anggaran yang sebesar tersebut saya lihat, belum membaiknya Pandemi Covid -19 di Riau dan realisasi anggaran sampai per 30 Agustus 2020 baru 48.75 % atau Rp163 Milyar.
Pemerintah Provinsi Riau disini saya lihat, tidak punya perencanaan dalam menghadapi kondisi ini dan belum siapnya dinas-dinas dalam menangani Covid -19.
“Saya melihat Pemrov Riau belum maksimal bekerja dan anggaran belum dipergunakan secepatnya untuk mempersiapkan masker saja belum dilakukan,” kata Ade.
Untuk pemerintah Provinsi Riau ada sejumlah Pos bantuan tidak terduga menurut data yang ada diungkapkan Ade Hartati seperti, alat kesehatan berjumlah Rp18.01 Milyar alokasi baru Rp 8.45 Milyar, biaya intensif dan penginapan tenaga medis berjumlah Rp39.88 Milyar Alokasi baru Rp15.54 Milyar, biaya material kesehatan Rp20 Milyar baru terpakai 9 Milyar, jaring pengaman sosial berjumlah Rp271 Milyar baru terpakai Rp163 Milyar, Penanganan Kesehatan dan Jasa Pemeriksaan pasien berjumlah Rp63 Milyar dan terpakai baru Rp14.18 Milyar dan Stimulan Ekonomi Rp25 Milyar masih disimpan dan belum dipakai. LN-BOMA