JADI FAFORIT: Lokasi inilah yang selalu menjadi faforit bagi para pendaki gunung Merapi, karena di Cadas ini disamping enaknya menunggu mentari menampakkan diri, juga di cadas ini terdapat bunga yang di sebut bunga edelwis yang mekar sekali setahu.
Bukittinggi—LiraNews, Untuk melakukan evakuasi para pendaki gunung Marapi yang terjebak dalam erupsi, Minggu siang, tim SAR dan BPBD juga dibantu puluhan warga, terutama warga Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam. Mereka terlibat secara aktif melakukan evakuasi para pendaki gunung saat Gunung Marapi Sumatera Barat mengalami erupsi.
Seperti dilansir sumbar.antaranews.com Senin (04/12/2023),”Setidaknya ada 65 warga yang aktif membantu tim gabungan penyelamat korban puluhan pendaki Marapi, warga ini mereka mengenal daerah pendakian lebih rinci sehingga diharapkan mampu membantu evakuasi lebih cepat,” kata tokoh masyarakat setempat, Palkanedi (50), Senin.
Ia mengatakan Jorong Padang Tarok menjadi desa terdekat dari jalur pendakian rute Batu Palano yang warganya sudah tidak beraktivitas di ladang pertanian sejak Gunung Marapi mengalami erupsi.
“Beberapa pemuda menjadi yang pertama kali menemukan salah seorang pendaki perempuan yang sudah lemas dan akhirnya bisa dievakuasi bersama tim gabungan,” kata dia.
Salah seorang pemuda yang berhasil mencapai daerah cadas Gunung Marapi, Thomas mengungkap dirinya bersama satu rekan lainnya melihat langsung korban.
“Dini hari tadi kami melihat langsung ada empat orang pendaki yang lemas di sekitar cadas, ada yang mengalami patah tulang, karena alat yang tidak lengkap kami tidak bisa bawa,” kata dia.
Menurutnya ia akan mendampingi tim evakuasi untuk kembali ke lokasi untuk mengevakuasi korban agar bisa diselamatkan.
“Mereka para korban meminta kami segera turun ke bawah ke posko untuk kembali mengevakuasi, kami menemukan empat korban di sekitar cadas, kami tidak berani untuk lebih jauh menuju puncak karena Marapi masih terdengar bergemuruh,” kata Thomas.
Kepala Kantor Sar Kota Padang Abdul Malik di Padang mengatakan jumlah survivor yang berhasil didata tim gabungan yakni sebanyak 75 orang dimana 49 orang di antaranya berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat.
Sebagian dari pendaki yang dievakuasi tersebut dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara, beberapa pendaki telah kembali ke rumah masing-masing. (***)