Gresik, LiraNews.com – Ketahanan pangan menjadi issu strategis yang tak terpisahkan dari upaya pembangunan ekonomi nasional. Pengembangan lumbung pangan di desa merupakan salah satu langkah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
Dengan adanya lumbung pangan, desa dapat menyimpan hasil pertanian dalam jumlah besar, mengurangi kerugian pasca panen, dan mengantisipasi krisis pangan.
Menanggapi hal ini Ahmadi Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Mojosarirejo Driyorejo, saat ditemui awak media mengungkapkan “Strategi pengembangan lumbung pangan salah satunya adalah sistem manajemen rantai pasokan terintegrasi antara petani, pengepul dan distributor harus dioptimalkan melalui sistem manajemen rantai pasokan yang efisien” (Selasa, 18/02/2025)
“Teknologi informasi dapat digunakan untuk memantau stok dan distribusi pangan secara real time.” sambung pria yang juga salah satu pengurus harian PAC ABPEDNAS (Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional) Driyorejo.
Sementara Safari Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Tenaru Driyorejo yang juga ditemui saat itu menambahkan dengan adanya. “Pelatihan Pengelolaan Pangan”, masyarakat desa perlu dilatih dalam teknik penyimpanan dan pengelolaan pangan yang baik”
“Dengan pengetahuan ini, pengelolaan lumbung pangan akan lebih efektif dan produktif” pungkas Safari yang juga pengurus PAC ABPEDNAS Driyorejo. (Selasa, 18/02/2025)
Dengan memberikan peluang emas bagi desa untuk bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing, dengan dukungan pemerintah. (LN-San)
