Perang Dagang AS-Tiongkok, Harga Emas Diprediksi Terus Menguat

JAKARTA, LIRANEWS.COM | Peneliti Pusat Kajian Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Universitas Binawan Farouk Abdullah Alwyni memperkirakan harga emas akan terus naik seiring dinamika perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

“Langkah Tiongkok menarik dananya dari Treasury Bills AS dalam jumlah besar dan memindahkan investasinya ke emas akan sangat mempengaruhi kenaikan harga emas yang sangat signifikan sekarang ini,” kata Farouk.

Kondisi ini, kata Farouk, akan mempengaruhi kondisi ekonomi global dalam jangka panjang dan pada titik tertentu akan mengubah cara investasi masyarakat, dari yang sebelumnya berinvestasi di instrumen keuangan dan perbankan yang berbasis ‘fiat currency’ (mata uang kertas) ke investasi berbasis emas.

Read More
banner 300250

“Pertimbangannya jika hard currency seperti dollar AS saja terpuruk melawan emas maka mata uang negara berkembang seperti rupiah akan lebih terpuruk lagi. Karena itu perlu ada investasi alternatif untuk mengembangkan dana yang dimiliki,” terang mantan Senior Officer Islamic Development Bank itu.

Farouk menambahkan bila tren penguatan harga emas ini terus berlangsung dalam jangka waktu lama, bukan tidak mungkin negara-negara besar akan kembali mereview emas menjadi satu standard untuk mem-back-up mata uangnya.

“Hal ini pernah terjadi pada masa sebelum diakhirinya “Bretton Woods System” di tahun 1971. Emas antara tahun 1870 – 1971 adalah merupakan standard moneter internasional dalam berbagai bentuknya,” ujar Farouk.

Mantan Direktur Bank Muamalat Indonesia ini mengingatkan masyarakat yang ingin investasi emas agar tetap berhati-hati.

Dirinya menegaskan, emas merupakan investasi jangka panjang. Keuntungannya baru dapat dirasakan dalam waktu yang lama. Dengan demikian aksi ambil untung dengan cara jual-beli emas dalam jangka dekat sangat tidak disarankan. Hal ini sangat berisiko mengingat sifat investasi emas sangat dinamis.

“Masyarakat perlu memperhatikan posisi harga emas yang ada sekarang dalam konteks historis. Harga emas secara historis itu berfluktuasi, naik-turun, walaupun dalam jangka panjang harga emas selalu naik,” terang Farouk.

Farouk menjelaskan dalam kurun waktu 10 tahun (April 2015 – 2025), harga emas telah meningkat sekitar 3 kali lipat. Dalam waktu satu dua tahun harga emas berfluktuasi dengan trend penurunan seperti terjadi di periode Juli 2020 – Oktober 2022.

“Jadi esensinya ketika masyarakat ingin berinvestasi emas perlu siap untuk memegangnya dalam jangka panjang karena kita tidak pernah tahu dimana titik tertinggi dan terendah dari emas,” tegas Farouk.

“Di samping memperhatikan trend pergerakan harga emas secara historis, pemahaman terhadap perkembangan geo-ekonomi politik global juga menjadi hal penting dalam investasi emas. Karena harga emas akan sangat ditentukan oleh hal tersebut,” tandas Farouk Abdullah Alwyni.

banner 300250

Related posts

banner 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *