Perut Buncit? Penyebab, Risiko, dan Langkah Mengatasinya

Jakarta, LiraNews – Perut buncit kerap menjadi masalah bagi sebagian besar pria, utamanya yang sudah memasuki 45 tahun ke atas.

Memiliki perut buncit memang tidak nyaman, baik saat bergerak dan beraktivitas, maupun dalam mengenakan busana. Perut buncit lebih merepotkan.

Read More

Sebelum berjuang mengatasi perut buncit, kita bahas dulu lima penyebab umum terjadinya perut buncit:

1. Hormon dan usia

Pada pria, biasanya terjadi penumpukan lemak pada jaringan adiposa yang terakumulasi di bagian perut dan pinggang. Ketika sudah memasuki usia 40 tahun ke atas, biasanya penumpukan lemak terjadi di perut. Ini akibat berkurangnya hormon testosteron sehingga kalori yang berlebih di tubuh menumpuk menjadi lemak visceral.

Selain itu, bertambahnya usia juga akan membuat seseorang kehilangan massa otot, terutama jika kurang berolahraga dan lebih banyak duduk. Berkurangnya massa otot akan menurunkan metabolisme tubuh dalam mengolah kalori.

Kemampuan sel lemak di beberapa organ tubuh akan mengalami penurunan fungsi dalam menyimpan lemak. Itu sebabnya jika seseorang kelebihan lemak, maka lemak akan langsung terkumpul ke bagian perut, yang menjadi penyebab perut buncit.

2. Stres dan banyak pikiran

Pria di usia 40 tahun ke atas biasanya memiliki beban masalah yang bertambah, sehingga menguras pikiran yang lebih berat. Ini ternyata juga memicu perut buncit.

Hormon kortisol alias hormon stres, akan meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh dan melebarkan ukuran sel lemak. Nah tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh sering dikaitkan dengan meningkatnya lemak perut.

3. Kurang tidur

Waktu tidur pada malam hari adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Banyak penelitian yang menemukan bahwa kurang tidur memicu risiko kenaikan berat badan, yang mana berpengaruh pada penumpukan lemak visceral.

Jika Anda tidur kurang dari enam jam setiap malam, maka akan memperbesar peluang untuk menumpuk lemak perut sebagai salah satu penyebab perut buncit.

4. Bakteri pada usus

Dalam usus manusia, ada ratusan jenis bakteri yang hidup, terutama di usus besar. Beberapa bakteri ada yang bermanfaat bagi kesehatan, ada juga yang merugikan.

Para peneliti telah menemukan bahwa orang gemuk cenderung memiliki jumlah bakteri Firmicutes di usus lebih banyak dari pada orang dengan berat badan normal.

Jenis bakteri tersebut dapat meningkatkan jumlah kalori yang diserap dari makanan sehingga mampu menaikan berat badan, termasuk lemak perut. Tidak menutup kemungkinan bakteri ini bersarang pada orang yang kurus juga.

5. Aneka penyakit

Perut buncit bisanya dapat menjadi salah satu petanda bahwa kesehatan anda bermasalah. Ada beberapa jenis penyakit yang punya kaitan erat dengan perut buncit ini.

A. kolesterol

Kolesterol dan lemak pada perut adalah satu hal yang saling terkait. Bahkan lemak perut terletak dekat dengan pembuluh darah yang menghubungkan usus ke hati.

Lemak perut akan melepaskan substansi yang mengandung asam lemak bebas dan kemudian ikut terbawa ke hati. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total serta kolesterol jahat. Inilah yang membuat orang dengan perut buncit mempunyai kadar kolesterol yang cenderung tinggi.

B. Tensi darah tinggi

Sel-sel lemak di perut memproduksi suatu jenis protein yang berpotensi menyumbat pembuluh darah, memicu terjadinya peningkatan tekanan darah. Atau bisa juga karena lemak yang tersimpan di dekat organ-organ tubuh penting dalam perut sehingga tekanan darah naik.

Jenis lemak retroperitoneal fat yang terdapat di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal, juga dapat memicu tensi lantaran ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam meregulasi tekanan darah.

3. Diabetes

Perut buncit merupakan salah satu faktor risiko diabetes mellitus tipe 2. Lemak perut dapat mensekresi suatu senyawa protein yang disebut retinol-binding 4 (RBP4), yang berperan dalam resistensi insulin.

Diabetes diawali dari resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh kita tidak dapat merespon insulin dengan seharusnya sehingga kadar gula dalam darah meningkat.

4. Penyakit jantung dan stroke

Lemak perut mengeluarkan suatu senyawa yang disebut sitokin. Sitokin berperan dalam penyakit jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan peradangan. Saat tubuh Anda mengalami peradangan, organ hati akan memproduksi kolesterol dan toksin-toksin lain yang dapat membentuk plak di pembuluh arteri.

Peningkatan lemak darah seperti kolesterol, LDL, dan trigliserida merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung serta stroke.

5. Berkurangnya daya ingat alias pikun

Peneliti kesehatan menyebut orang yang perutnya buncit cenderung berisiko mengalami demensia alias pikun dibandingkan yang perutnya tidak buncit.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Department of Cardiology Oita Red Cross Hospital di Jepang menyatakan bahwa ada perubahan yang tidak normal pada volume hippocampus dan resistensi insulin pada mereka yang memiliki kadar lemak perut tinggi dan menderita diabetes.

Selain itu seperti dikutip dari WebMD, Sudha Seshadri, seorang asisten profesor bidang neurologi Boston University School of Medicine, mengatakan bahwa semakin banyak lemak yang menumpuk di perut maka volume otak akan semakin mengecil. Volume otak yang kecil berhubungan dengan kemampuan kognitif yang buruk dan risiko demensia di kemudian hari.

Mengatasi Perut Buncit

Setelah memahami penyebab dan risiko buruk dari perut buncit, kini saatnya kita pahami dan jalankan lima langkah untuk mengatasinya:

1. Olahraga teratur

Olahraga dengan konsisten dan teratur adalah salah satu hal penting yang harus anda lakukan untuk mengatasi perut buncit.

Anda harus mampu melawan rasa malas bergerak, segera paksa diri Anda untuk berolahraga. Minimal pagi hari dan sore hari. Sempatkan untuk sekedar joging, atau olahraga sendiri di halaman rumah atau di kantor. Lakukan dengan konsisten dan lama kelamaan akan menjadi kebiasaan Anda untuk berolahraga. Tanpa disadari, perut buncit pun akan mulai hilang dan Anda lebih sehat.

2. Asupan makanan harus dikontrol

Makanan sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan, termasuk perut buncit. Makanan berlemak, waktu dan pola makan yang serampangan, ditambah suka ngemil tanpa aturan. Semua itu adalah pemicu perut buncit.

Sebaiknya anda kontrol makanan dan pemenuhan gizi yang seimbang. Perbanyak makanan yang tinggi serta, mengandung protein, serta membatasi asupan karbohidrat.

3. Tidur harus cukup, teratur, dan berkualitas

Apa hubungannya pola tidur dengan perut buncit? Begini, sebuah penelitian ilmiah membuktikan fakta orang yang tidur cukup, yaitu enam sampai tujuh jam per hari, memperoleh lebih sedikit lemak visceral dibandingkan dengan orang yang tidur kurang dari lima jam per hari.

4. Jangan stres

Stres punya kaitan dengan perut buncit? Kok bisa sih. Pasti Anda berpikir begitu kan?

Nah, penjelasannya adalah dalam hormonal penyebab stres memicu penimbunan lemak dalam perut. Makan jangan stres. Perbanyak santai dan refreshing.

5. Minum air putih yang banyak

Minum air putih ini sangat baik untuk kesehatan. Termasuk dalam mengatasi perut buncit. Cairan akan membantu metabolisme tubuh, dan menyehatkan badan.

Tapi Anda juga harus hindari minuman yang manis-manis, soda, apalagi alkohol. Minuman jenis itu justru dapat memicu perut buncit.

(disarikan sari hello sehat dan sumber terpercaya lainnya)

Related posts