PKS: Janji Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Rakyat Belum Tunai

Jakarta , LiraNews– Ketua F-PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan kemerdekaan adalah anugerah terbesar bangsa Indonesia yang wajib disyukuri.

“Kemerdekaan hadir, sebagaimana disebut dalam UUD 1945 atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa. Ia juga hadir atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dan pendiri bangsa. Kepada Allah kita bersyukur dan kepada para pahlawan kita berterima kasih seraya kirimkan doa kebaikan, alfatihah,” kata Jazuli kepada par wartawan, Minggu (20/8/2023).

Read More
banner 300250

Jazuli mengatakan, kemerdekaan Indonesia telah menginspirasi negara-negara terjajah lainnya khususnya di Asia dan Afrika untuk merdeka.

Bahkan, lanjut Jazuli, Indonesia menjadi inisiator perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia ketika menggelar Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung.

“Kemerdekaan Indonesia sejak awal menjadi inspirasi dunia. Bangsa ini sejak awal merdeka menjadi pemimpin bangsa-bangsa di dunia untuk meraih kemerdekaannya. Dan spirit itu tertulis jelas dalam Pembukaan UUD 1945, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegas Anggota Komisi I DPR ini.

Sebagai inspirator dan inisiator kemedekaan bangsa-bangsa di dunia, tutur Jazuli, nyatanya perjalanan bangsa Indonesia tidak mudah bahkan terseok-seok dalam mewujudkan tujuan bernernegara untuk mensejahterakan rakyatnya.

“Indonesia terjebak dalam “middle income trap”, berpuluh tahun sebagai negara berkembang dan belum beranjak menjadi negara maju. Padahal, negara-negara lain yang merdeka hampir bersamaan atau belakangan telah jauh lebih maju seperti Korsel, Singapura, atau Malaysia,” terang Jazuli.

Jazuli menuturkan, semua pihak sudah sepantasnya mensyukuri pencapaian setiap pemerintahan, termasuk 9 tahun dipimpin oleh Presiden Jokowi.

“Tapi kita harus jujur mengakui masih banyak ketertinggalan, kelemahan, dan kekurangan yang menjadi pekerjaan rumah kita sebagai bangsa. Janji pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat belum tunai,” tukas Anggota Komisi I DPR RI ini.

Jazuli berpendapat, pemerintah belum sanggup memenuhi amanat konstitusi secara maksimal yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Jabarannya, antara lain, pada Pasal 34 UUD : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Juga pasal-pasal tentang hak fundamental warga negara seperti akses pendidikan, kesehatan, pangan, dan lain-lain. Realitasnya masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan, gizi buruk, kesulitan pangan, putus sekolah, menganggur, dan seterusnya,” ujar Jazuli.

Jazuli mengimbau, seluruh permasalah di atas harus memacu semangat dan optimisme bangsa Indonesia untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan. Keberlanjutan terhadap hal-hal yang baik dan progresif adalah keniscayaan.

“Sebaliknya kita tidak boleh antipati untuk mengoreksi dan mentransformasi arah pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, lebih transparan dan akuntabel, serta lebih berintegritas dan bermartabat,” tegas Jazuli.

Legislator asal Banten ini menambahkan, kebijakan pemerintah harus didesain dan diimplementasikan untuk sebesar-sebasar kepentingan rakyat dan kepentingan nasional, bukan kepentingan oligarki dan segelintir orang.

“Integritas dan akuntabilitas harus dijaga. Kecepatan adaptasi dan inovasi kemajuan harus digesakan. Abuse of power dan moral hazard harus dicegah secara sistemik sehingga mencegah ruang-ruang koruptif yang merugikan pembangunan. Dengan begitu, kita optimis Indonesia segera maju dan sejahtera,” pungkas Jazuli Juwaini. LN-DAN

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *