Jakarta, LiraNews – Dalam rangka membantu pekerja migran meningkatkan kemampuan dan ketrampilan Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera melalui Bidang Ketenagakerjaan meluncurkan program Akademi Pekerja Migran Indonesia (APMI). Peluncuran APMI ditandai dengan pelaksanaan diskusi perdana bertema “Bersama PKS: Sukses di Rantau, Mandiri di Negeri Sendiri”, Minggu (14/11/2021).
Acara yang diselenggarakan secara online ini dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Suharna Surapranata, Ketua DPP PKS Bidang Ketenagakerjaan Martri Agoeng, Anggota Komisi IX F-PKS, DPR RI Kurniasih Mufidayati, dan diikuti oleh ratusan peserta yang tersebar di enam kabupaten/kota di Indonesia dan enam negara yang meliputi Malaysia, Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi.
Dalam sambutannya Ketua DPP PKS Bidang Ketenagakerjaan, Martri Agoeng menjelaskan, tujuan pembentukan APMI adalah untuk membangun kepedulian terhadap pekerja migran Indonesia sekaligus sebagai wujud keseriusan PKS dalam mengangkat harkat dan martabat para pekerja migran Indonesia.
“Selain itu APMI diharapkan dapat menjadi sarana mengokohkan peran pekerja migran Indonesia beserta keluarganya agar lebih kuat, mandiri dan berdaya jika sudah tidak lagi bekerja diluar negeri,” kata Martri.
Martri menjelaskan, APMI diselenggarakan setiap pekan dalam bentuk kuliah online selama dua bulan.
“Ada sekitar empat tema yang menjadi fokus program APMI ini, yaitu; keagamaan, keluarga, pengelolaan keuangan dan kewirausahaan,” ungkap Martri.
“Diharapkan setelah mengikuti program kuliah online tersebut, para pekerja migran bisa mendapatkan inspirasi, semangat dan bekal yang cukup, baik dalam aspek keagamaan, keluarga, dan pengelolaan keuangan serta diharapkan bisa lebih mandiri ketika sudah kembali ke tanah air,” sambung Martri.
Sementara, Suharna Surapranata menyambut baik pembentukan APMI.
Menurut Suharna, APMI sangat dibutuhkan pekerja migran, baik yang saat ini sedang bekerja, yang sudah selesai masa bekerja atau bagi yang ingin bekerja di luar negeri.
“Melalui APMI ini para pekerja migran dapat bertukar pengalaman, pengetahuan dan mengembangkan jaringan kerjasama. Dengan demikian para pekerja migran Indonesia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,” beber Suharna.
Suharna berharap, kehadiran APMI ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh para pekerja migran.
“Keberadaan mereka sangat dibutuhkan bangsa ini. Karena itu sudah sepatutnya PKS memberi perhatian lebih kepada pekerja migran agar mendapat hak-haknya secara layak,” ujar Suharna.
Di akhir sesi, dilakukan dialog antara pekerja migran dengan anggota Komisi IX F-PKS DPR RI Kurniasih Mufidayati.
Dalam dialog tersebut Mufida menyampaikan informasi terkini terkait berbagai kebijakan yang dilakukan oleh DPR dalam upaya memperbaiki sistem pelayanan terkait pekerja migran dengan dibentuknya Timwas DPR RI yang fokus mengurus permasalahan pekerja migran.
“Saya berjanji akan mengupayakan ke depannya kebijakan pemerintah dapat sesuai dengan harapan pekerja migran, baik yang akan berangkat, sudah bekerja, maupun yang sudah purna,” tutup Kurniasih Mufidayati. LN-RON