Produksi Beras Melimpah, Pemerintah Diminta Jamin Penyerapan Panen Petani

Jakarta, LiraNews– Produksi beras Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin meminta jaminan pemerintah agar produksi beras dari petani bisa terserap pasar dengan harga memadai.

“Kami mengapresiasi lonjakan produksi beras yang cukup signifikan. Masalahnya apakah lonjakan ini berdampak pada kesejahteraan petani. Maka salah satu yang harus dipastikan adalah jaminan serapan beras itu di pasar dengan harga memadai,” ujar Usman Husin, Kamis (13/2/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada periode Januari-Maret 2025, potensi produksi beras diperkirakan mencapai 8,67 juta ton. Jumlah ini meningkat 52,32% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 sebesar 5,69 juta ton.

Usman mengatakan capaian produksi beras ini menjadi indikator positif bagi program swasembada pangan yang dipatok Pemerintahan Prabowo Subianto.

Menurutnya jika tren kenaikan produsi bisa dipertahankan maka target swasembada pangan bisa tercapai dalam periode pertama pemerintahan Prabowo.

“Peningkatan ini menunjukkan program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dapat tercapai. Namun, kami meminta pemerintah untuk melindungi petani dengan menjamin penyerapan hasil panen di tingkat petani,” ujar Usman.

Usman menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan petani seiring dengan kenaikan produksi beras.

Dirinya berharap pemerintah dapat mewujudkan keberpihakan kepada petani, terutama dengan adanya kebijakan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram di tingkat petani.

Peningkatan produksi beras ini juga dianggap sebagai bukti komitmen pemerintah dalam memastikan pasokan pangan terpenuhi dan target untuk menghentikan impor beras pada tahun 2025 dapat tercapai. Kebutuhan beras tahun 2025 diperkirakan mencapai 31 juta ton, dan pemerintah berupaya untuk tidak melakukan impor beras tahun ini.

Usman menjelaskan, peningkatan produksi beras ini merupakan hasil upaya simultan dan konsisten antara pemerintah, Bulog, pemerintah daerah, dan petani.

Ketersediaan pupuk bersubsidi, transparansi penyaluran pupuk, perbaikan infrastruktur irigasi, dan pompanisasi, tambah Usman, menjadi faktor-faktor yang berkontribusi pada peningkatan produksi beras.

“Ke depan perbaikan faktor-faktor yang mempengaruhi capaian swasembada beras harus dijaga mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari penyediaan bibit, pupuk, hingga jaminan serapan pasar,” pungkas Usman Husin.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *