Pekanbaru, LiraNews – Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di beberapa ruas di Kota Pekanbaru, sampai saat sekarang belum juga selesai.
Pantauan di lapangan, akibat proyek yang dikerjakan oleh Perusahaan Milik BUMN ini, banyak jalan yang mengalami rusak parah, serta mengalami kemacetan.
Bukan hanya itu sejumlah pemilik usaha kecil di beberapa temapat pelaksaaan proyek mengalami kerugian, bahkan ada yang menutup usahanya lantaran akses jalan mereka tertutup bahkan mengalami penyempitan akibat di tutup dengan dinding seng serta alat alat berat Milik Perusahaan BUMN tersebut.
DPW LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Provinsi Riau, melalui Gubernur LSM-LIRA Riau Harmen Fadly, SE yang akrab dipanggil Boma Ketika dikonfirmasi, Minggu, (19/9/2021), mengatakan bahwa Perusahaan seperti : PT. Hutama Karya (HK), PT. Wijaya Karya (WIKA), PT. Pembangnan Perumahan (PP) dan PT. Adhi Karya tandanya perusahaan tersebut tidak Becus dalam pengerjaan Proyek IPAL tersebut.
“Sepengetahuan kami bahwa Proyek IPAL tersebut dimulai kontraknya pada November 2018 dengan Anggaran berjumlah Rp. 800 Milyar dari Kementerian PUPR, seharusnya pada Tahun 2020 Proyek IPAL Tersebut selesai. Tapi jangankan selesai, tanda tanda selesai saja yang kami lihat entah kapan selesainya Pengerjaan Proyek IPAL tersebut,” ujarnya dengan nada kesal.
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus turun untuk melakukan Pemeriksaan masalah Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ini ke Pekanbaru, masak Proyek tersebut lama kali pengerjaaannya dan tidak ada kepastian selesainya Proyek IPAL tersebut,” sambung Boma.
Pedagang Sekitar Proyek Banyak Gulung Tikar
Selain proyek tersebut yang mengakibatkan kerusakan jalan , juga mengakibatkan perekonomian masyarakat terganggu, terlebih situasi perekonomian terasa bagi masyarakat di tengah Pandemi Covid 19 seperti sekarang.
Menurut warga yang juga pedagang makanan di Jalan Rajawali Kota Pekanbaru, jalan di depan warungnya ditutup, debu bertebangan, hujan banjir, berlumpur dan macet dimana mana.
“Mereka seenaknya saja menggali didepan Warung kami, sementara Pihak PT. Hutama Karya ini tidak pernah memberitahukan sampai kapan lobangnya akan ditutup kembali,” katanya.
Dalam pelaksaan Proyek IPAL tersebut yang terpantau seperti : Jalan Rajawali, Jalan. A. Yani, Jalan. KH. Ahmad Dahlan, Jalan Mangga, Jalan Dagang, Jalan Nenas, Jalan Durian (Sebagian Jalan Di Kecamatan Sukajadi). Bahkan dampak Proyek tersebut sudah puluhan usaha masyarakat yang gulung tikar.
Sementara itu, sejumlah warga Sukajadi Pekanbaru, mengeluhkan jalan Rusak dan Berlumpur saat hujan turun. Masyarakat juga mengeluhkan saat cuaca panas, abu dari lumpur yang mengering berterbangan.
Salah seorang warga bernama Tanjung juga mengeluh karena jalan yang selesai dikerjakan lambat diperbaiki, seharusnya kalau sudah selesai langsung ditutup, dirapikan seperti semula dan tidak ditunda tunda. LN-Zerry