JAKARTA, LIRANEWS.COM | Nama Rumdini Rahayu kini tengah menjadi perbincangan hangat. Wanita asal Indonesia yang menetap di Nigeria ini sukses membangun bisnis tempe yang mendatangkan omzet jutaan rupiah. Melalui kanal YouTube-nya, Rahayu membagikan kisah inspiratifnya dalam memperkenalkan makanan khas Indonesia di benua Afrika.
Dari Konsumsi Pribadi Menjadi Bisnis Menjanjikan
Rahayu, yang akrab disapa dengan nama panggilannya, awalnya tidak pernah berpikir untuk berbisnis tempe. Dia hanya membuatnya untuk dikonsumsi sendiri setelah menikah dengan Ezekiel, pria asal Nigeria. Namun, kecintaannya terhadap tempe menarik perhatian teman-temannya di Nigeria, terutama sesama warga Indonesia yang merindukan makanan khas tanah air.
Permintaan pun mulai berdatangan. Melihat antusiasme teman-temannya, Rahayu akhirnya memutuskan untuk memproduksi tempe dalam jumlah lebih banyak dan menjualnya. Dengan harga 1.500 Naira atau sekitar Rp20 ribu per potong, tempenya laris manis. Bahkan, beberapa pelanggan menganggap harga tersebut terlalu murah mengingat kualitas dan kemasan yang digunakan cukup premium.
Proses Produksi yang Detail dan Higienis
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube KIELRahayu O, Rahayu memperlihatkan bagaimana ia memproduksi tempe secara mandiri dengan bantuan asisten rumah tangganya, Sarah. Prosesnya dimulai dari pemilihan kedelai berkualitas, pencucian, perendaman, hingga fermentasi. Ia juga menekankan pentingnya kebersihan dalam pembuatan tempe.
Rahayu bahkan memiliki standar sendiri dalam produksi tempenya. Ia memastikan bahwa setiap butir kedelai sudah bersih dari batu dan kotoran sebelum diolah. Hal ini dilakukan agar tempenya memiliki tekstur dan cita rasa terbaik. “Ini masih panas dan besok baru bisa matang,” ujarnya dalam salah satu videonya.
Selain tempe, Rahayu juga membuat tauge untuk konsumsi pribadi. “Aku juga bikin tauge, kalau tauge ini buat makananku, teman-teman,” katanya dalam video tersebut.
Omzet Jutaan Rupiah dari Tempe
Bisnis yang awalnya hanya untuk konsumsi pribadi kini berkembang pesat. Permintaan semakin meningkat, membuat Rahayu harus memproduksi lebih banyak tempe setiap harinya. Bahkan, ia sering membuat tempe lebih dari jumlah pesanan agar sang putri, Ehi, tetap bisa menikmatinya di rumah.
“Enggak lupa kita bikin kelebihan tempenya biar bisa dimakan sendiri, walaupun diproduksi untuk jualan juga. Kita harus bikin tempe sendiri karena Ehi suka banget sama tempe,” ungkapnya.
Sementara sang suami, Ezekiel, belum terbiasa dengan tempe, Rahayu tetap optimistis memperkenalkan makanan khas Indonesia ini ke masyarakat Nigeria. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan keuletan dalam menjaga kualitas, bisnis tempe Rahayu terus berkembang.
Membawa Citra Indonesia ke Kancah Internasional
Kesuksesan Rahayu dalam bisnis tempe tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga memperkenalkan salah satu kuliner khas Indonesia ke masyarakat Afrika. Ia membuktikan bahwa makanan tradisional Indonesia bisa memiliki pasar global jika dikemas dan dipasarkan dengan baik.
Di tengah maraknya bisnis kuliner internasional, kisah Rahayu menjadi bukti bahwa kuliner khas Indonesia bisa bersaing di luar negeri. “Aku jual segitu dulu ya, teman-teman,” ujar Rahayu saat menceritakan harga awal jual tempenya. Kini, dengan permintaan yang terus meningkat, ia semakin bertekad untuk mengembangkan usahanya lebih besar lagi.
Keberhasilan Rahayu menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi perempuan Indonesia yang ingin memulai bisnis dari nol. Dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, ia membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih di mana saja, bahkan di negeri yang jauh dari tanah kelahiran.