MOSKOW, LiraNews – Peralatan tempur Rusia yang meledak saat diuji coba pada Kamis (8/8/2019) ternyata rudal balistik. Insiden ini terjadi di fasilitas peluncuran rudal di Nenoksa, Arkhangelsk. Rudal yang diuji coba itu akan digunakan pada kapal selam Angkatan Laut Rusia.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menjelaskan, ledakan terjadi pada bahan bakar cair roket. Sempat terjadi kebocoran radiasi setelah ledakan, namun bisa segera diatasi. “Tidak ada kontaminasi radioaktif,” kata seorang juru bicara, dikutip dariĀ AFP.
Insiden ini menyebabkan dua orang tewas dan tujuh lainnya luka. “Semua korban segera dibawa ke fasilitas medis, mereka langsung mendapat perawatan medis,” katanya.
Seorang sumber di militer Rusia mengatakan kepada kantor berita Ria Novosti bahwa rumah sakit di Arkhangelsk siap menerima kemungkinan korban insiden ini.
Sejak 1965, Rusia sering melakukan uji coba peluncuran rudal balistik yang kemudian digunakan pada kapal selam. Pada Desember 2015, satu blok apartemen di daerah itu terkena rudal nyasar akibat kecelakaan saat uji peluncuran, namun tak ada korban tewas.
Ledakan terbaru ini terjadi kurang dari sepekan setelah gudang amunisi di Krasnoyarsk, Siberia, meledak dan terbakar. Satu orang tewas dan delapan lainnya luka dalam insiden itu.