Bandar Lampung, liranews.com – Wali murid di SD Negeri 2 Rawa Laut, Kota Bandar Lampung mempertanyakan kebijakan sekolah terkait seragam batik siswa.
Pasalnya, seragam sekolah itu sudah sempat dibagikan kepada para siswa, namun malah ditarik kembali oleh pihak sekolah.
Para orang tua siswa sempat mengeluh, karena seragam batik itu harus dibeli dengan harga Rp120 ribu.
Sementara para wali murid mendengar kabar, bahwa ada subsidi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung untuk pengadaan seragam sekolah.
Informasi adanya subsidi tersebut masuk akal, karena seragam sekolah berkelir merah putih itu berisi logo dengan tulisan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung.
Nah, penarikan kembali seragam batik sekolah itu diduga akibat ada wali murid yang bertanya kepada pihak sekolah soal subsidi pakaian sekolah dari Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung.
Wali murid itu bertanya, kalau memang ada subsidi dari dinas pendidikan, kenapa kok dijual dengan harga yang relatif mahal.
Seorang wali murid yang minta namanya dirahasiakan, membenarkan persoalan tersebut.
“Seragam batiknya sudah sempat dikasi, sudah ditangan kita orang. Tapi oleh pihak sekolah disuruh balikin,” ujar wali murid tersebut.
Sang wali murid mengaku gelisah, kenapa baju yang sudah sempat dikasi malah disuruh mengembalikan dan hingga saat ini tidak ada kabarnya.
“Kegelisahan kami sebagai orang tua, kalau ada batik baru, mau dikasi ya kasi lah. Kenapa ditarik lagi? Udah sempat ditangan. Ada fotonya,” ungkap sang wali murid.
Yang juga menjadi pertanyaan, lanjut wali murid tersebut, kenapa harga jualnya Rp120 ribu.
Jika memang ada subsidi dari dinas pendidikan, semestinya harganya tidak semahal itu.
“Kalau bangsa harga Rp60 ribu oke lah. Berarti kan subsidi dari dinas pendidikan setenganya. Kalau segitu (Rp120 ribu) udah kayak beli baru di toko,” jelasnya.
Atas persoalan ini, wali murid tersebut berharap kebijaksanaan dari pihak sekolah untuk menjelaskan persoalan baju tersebut. Kenapa tidak ada kabarnya lagi.