Setuju Subsidi Listrik Dicabut, Dpr Gagal Perjuangkan Rakyat

Jakarta, LuraNews.com – Pencabutan subsidi listrik itu menuai kritikan tajam. Pengamat kebijakan publik  Sjafril Sjofyan menuding wakil rakyat  di DPR RI gagal memperjuangkan kepentingan rakyat, karena menyetujui pencabutan subsidi listrik bagi masyarakat pelanggan 900VA.

“Kegagalan DPR-RI terlihat dari efisiensi PLN  yang tidak pernah diawasi dan audit PLN Forensik tidak pernah dilakukan. Yang ada hanya menyetujui saja pencabutan subsidi,” ujarnya.

Kegagalan Fraksi di DPR RI, katanya, merupakan kegagalan partai-partai. Karena tak mampu memperjuangkan kesejahteran rakyat. Terlihat dari persetujuannya mencabut subsidi listrik bagi golongan bawah.

Menurutnya, definisi pembangunan listrik seharusnya merupakan infrastruktur yang merupakan tanggung jawab pemerintah. 

“Artinya subsidi wajib dilakukan pemerintah sesuai UUD 45 yang asli. Listrik bukan merupakan komoditi yang harus mencari keuntungan (2016 PLN untung bersih Rp 10,5 triliun, sementara pemerintah mendapatkan pajak Rp 5 triliun),” katanya.

Dia mengungkapkan, harga Listrik di Asean termahal di Indonesia, dibanding Malaysia bahkan dari USA.

Padahal pendapatan perkapita rakyat Indonesia 1/ 5 dari pendapatan rakyat Malaysia dan  1/10 dari rakyat USA.

“Masih perlukah DPR RI menjadi wakil rakyat, sementara mereka lebih mementingkan kepentingan partai dan sebagian tidak malu malu korupsi berjamaah,” katanya.

Sjafril pun mencermati adanya pemikiran jika DPR RI sebaiknya dibubarkan, kalau tidak lagi menyuarakan kepentingan rakyat, terutama rakyat miskin.

Sebagaimana dikabarkan, Pemerintah dan DPR telah mencabut subsidi bagi 19 juta pelanggan listrik kategori 900 VA.

Pemerintah melalui PLN/Kementerian ESDM beralasan, mereka ini tidak termasuk dalam daftar masyarakat miskin yang dibuat oleh Kementerian Sosial.

Oleh karena itu mereka dinyatakan sebagai masyarakat mampu oleh PLN/Kementerian ESDM . Kalau masyarakat mampu maka tidak berhak untuk mendapatkan subsidi , oleh karena itu subsidinya harus dicabut.

Berdasarkan hitungan yang pernah dibuat, PLN akan bisa menghemat hingga Rp 60 triliun. Angka ini jauh lebih besar dari mengambil uang rakyat miskin yang hanya Rp 15 triliun lebih itu. LN-AZA

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *