Jakarta, LiraNews — Yayasan Ibnu Sina Peduli selenggarakan doa syukuran berdirinya yayasan, tepat pada 20 Agustus 2017 lalu. Pendirian ini berbarengan dengan ulang tahun kedua anak pimpinan yayasan yakni Muhammad Ibnu Sina. Puncaknya doa syukuran dilaksanakan di Jalan Bangla VIII A/24, Palamampang Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019) malam.
HUT Yayasan dan pemberian donasi itu dihadiri Wantimpres sekaligus Pembina Yayasan Sidarto Danusubroto, Pembina Yayasan Garibaldi Thohir, Pengawas Yayasan Irmawaty Munir, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan para donatur Yayasan Ibnu Sina Peduli. Basuki Tjahaya yang dijadwalkan hadir ternyata harus ke RS menjenguk Ibunya.
Menurut pimpinan Yayasan Ibnu Sina Peduli Hj. Melani Alaydroes, dulunya, yayasan ini hanya sebuah komunitas baksos kecil yang bernama “Komunitas Baksos Bangka” yang tujuannya hanya ajang silaturrahmi. Disamping itu membantu kegiatan pasangan BADJA (Basuki Tjahaya Purnama -Djarot Saiful Hidayat) pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.
Seiring berakhirnya moment Pilgub DKI, maka Melina Alaydroes berinisiatif untuk merubah komunitas ini menjadi suatu organisasi yang berbentuk badan hukum yayasan sosial. Alasannya, agar yayasan sosial ini lebih bermanfaat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ini diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada anak-anak penyandang disabilitas (penderita leukemia dan cleft lip). Sebagaimana yang diharapkan oleh pembina yayasan Sidarto Danusubroto untuk selalu fokus dalam membantu orang.
“Kita menempatkan Yayasan Ibnu Sina Peduli selalu fokus membantu anak-anak. Meskipun fokus pada anak-anak, kalau ada didepan mata kita butuh bantuan maka kita bantu,” ujar Melina dalam sambutannya dihadapan para undangan.
Dijelaskan, pihak yayasan telah melakukan banyak kegiatan melalui Tim Baksos “Hands For Help”. Ada kegiatan yang bersifat rutin yang disesuaikan program yayasan. Bersifat rutin itu seperti, misalnya Program Sarapan Sehat Setiap Pagi.
Jadi, lanjut dia, gerakan ini lahir untuk mengkampanyekan budaya sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah. Katanya, karena masih banyak anak-anak sekolah tidak sarapan yang sehat berkecukupan sebelum berangkat kesekolah. Hal itu akan mempengaruhi aktifitas belajar, kehilangan konsentrasi dan daya serap pada mata pelajaran serta berdampak pada kualitas pendididikan anak itu sendiri.
Gerakan Sarapan Sehat Setiap Pagi dilakukan setiap minggu dengan mendstribusikan langsung paket makanan tambahan berupa susu, telur, bubur kacang ijo, roti dan paket snack kepada anak-anak di beberapa SD. Seperti Selasa atau Rabu di SD Jakarta Timur dan SD Jakarta Selatan pada hari Jumat.
“Ini tujuannya untuk memenuhi kebutuhan sarapan pagi yang sehat dan berkecukupan. Sarapan pagi yang cukup anak-anak sekolah pun konsentrasi belajar. Bisa menyerap ilmu yang disampaikan guru,” katanya.
Kegiatan rutin lainnya yakni, mengunjungi dan memberikan sumbangan pada Panti Jompo, Panti Asuhan Anak maupun kunjungan kepada pasien anak-anak di Rumah Singgah RSCM. Selain itu ada kegiatan bersifat insidentil, yakni membantu korban kebakaran, banjir, sumbangan peralatan sholat ke Pondok Pesantren, sumbangan biaya sekolah dan lain-lain.
“Harapan kita kedepan, makin banyak orang terketuk hatinya membantu generasi anak-anak. Keberhasilan dari sebuah negeri dari anak anak itu sendiri. Anak bergizi cukup dan cerdas kelak gantikan posisi orang tuanya lebih baik lagi. Negeri pun tambah maju,” pungkas Melani.
Sementara Sidarto Danusubroto atau yang biasa disapa Opa Sidarto menyampaikan, program pemerintah saat ini adalah membangun SDM. Hal ini yang sudah dilakukan oleh Yayasan Ibnu Sina Peduli.
Selama dua tahun pihaknya membantu anak-anak yang tidak mampu, anak-anak cacat, pengobatan anak-anak, sarapan gratis dan lain-lain. Kepedulian ini diperlukan oleh generasi muda dan ini adalah program lintas pembangunan SDM.
“Ini sangat perlu. Membangun SDM yang unggul jauh lebih mumpuni dari pada mengandalkan SDA. Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun Yayasan Ibnu Sina Peduli. Saya bangga pada yayasan ini. Tetap kerja terus. Terima kasih juga pada para donatur,” tandas Opa Sidarto.
Selain itu Garibaldi atau Boy Thohir mengaku salut pada pimpinan Yayasan Melina Alaydroes, dimana pada diskusi dua tahun lalu, Melina memiliki keinganan hati yang mulia yakni membantu orang yang tidak mampu.
Kepedulian ini tentu berkaitan erat seperti yang disampaikan Presiden Jokowi yakni, untuk menjadi negara yang maju, maka yang perlu diperhatikan sejak usia kehamilan. Kemudian anak-anak yang lahir itu mempunyai gizi dan pendidikan yang mumpuni.
“Sekali lagi terima kasih dukungan teman-teman semua. Maju terus Mbak Melina dengan timnya. Seperti kata Opa, saya juga bangga dan bersyukur bisa memberikan melalui Yayasan ini dari apa yang Allah berikan pada saya. Semoga ini menjadi pahala untuk kita semua,” ujar Boy singkat.
Diketahui, beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Yayasan Ibnu Sina Peduli, seperti ;
Pemberian 168 kursi roda dan 140 pasang tongkat kepada warga diwilayah DKI Jakarta. Bantuan peralatan sekolah kepada 1600 anak nelayan di Muara Angke. Bantuan dan perlengkapan mandi untuk pasien di Rumah Singgah RSCM. Bantuan makanan, alat mandi dan selimut kepada panti-panti asuhan di Jakarta dan Bogor, Sukabumi, Cipanas dan wilayah Jawa Barat yang hingga kini masih berlangsung.
Selain itu, bantuan kepada anak jalanan, anak yatim, piatu dan yatim piatu. Anak-anak disabilitas (cacat ganda dan penderita sakit hydrosefalus). Pemberian makanan tambahan setiap Selasa, Rabu dan Jumat dibeberapa SD di Jakarta melalui “Gerakan Sarapan Sehat Setiap Pagi”.
Juga, bantuan korban banjir dan kebakaran di DKI, para lansia, bantuan uang sekolah pada anak sekolah non pemerintah. Bantuan obat-obatan, selimut, makanan sehat, alat mandi dan lain-lain dibeberapa panti werda di wilayah DKI Jakarta serta bantuan pada siswa yang memerlukan dana untuk menebus ijazah dan warga yang tidak mampu.
Reporter : Abuzakir Ahmad.