KENDARI, LIRANEWS.COM | Masyarakat Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara kembali dihadapkan pada masalah serius terkait pasokan listrik. Tegangan listrik yang tidak stabil kerap menurun hingga menyebabkan kerusakan peralatan elektronik. Pun dengan pemadaman yang sering terjadi, telah menjadi keluhan utama warga.
Menindaklanjuti surat resmi tertanggal 19 Maret 2025 yang telah dilayangkan ke pihak UP3 PT. PLN Kendari, Burnawan, S.Hut. selaku aktivis LSM LIRA Konawe Utara, pada hari ini Jumat 11 April 2025, turun langsung mendatangi Kantor Pusat UP3 Kendari.

Dalam pertemuan tersebut, Burnawan menyampaikan desakan agar PLN segera merespons dan mengambil tindakan nyata. PLN melalui Perwakilan UP3 Kendari akhirnya memberikan penjelasan resmi, yang menyatakan bahwa:
1. Masalah tegangan listrik tidak stabil di Konawe Utara telah terjadi sejak tahun 2019.
2. PLN UP3 Kendari telah melakukan beberapa upaya perbaikan, namun akhir tahun 2023 terjadi kembali penurunan tegangan akibat pertambahan pelanggan, perluasan jaringan listrik desa, dan pertumbuhan beban listrik secara alami.
3. Solusi jangka pendek: Pembangunan jaringan baru yang melewati kawasan hutan lindung Meluhu – namun saat ini terkendala izin dari Kementerian Kehutanan.
4. Solusi jangka menengah dan panjang: Usulan pembangunan Gardu Induk (GI) atau Pusat Pembangkit Listrik di wilayah Asera, Konawe Utara yang telah diajukan ke Kantor Induk PLN Sulselrabar.
5. PLN menyatakan tetap berkomitmen untuk mengawal dan mempercepat proses perbaikan sistem kelistrikan di Konawe Utara.
“Kami dari LSM LIRA DPD Konawe Utara akan terus mengawal masalah ini hingga masyarakat benar-benar mendapatkan hak layanan kelistrikan yang layak dan adil.” demikian tegas Burnawan.
Sementara itu Moch. Soeminto, S.Kom, selaku Sekwil DPW LSM LIRA Sultra yang turut mendampingi dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa pihaknya akan menyampaikan laporan ini ke tingkat kementerian jika belum ada kemajuan berarti dalam waktu dekat, demikian pungkasnya.