JAKARTA, LIRANEWS.COM | Mengapa matcha berubah dari tradisi Jepang yang sudah ada selama berabad-abad menjadi fenomena kesehatan global? Teh hijau/matcha pada dasarnya adalah daun teh yang digiling, dan telah dinikmati selama berabad-abad dengan cara yang jauh lebih kuat daripada minuman biasa. Tidak seperti teh tradisional, yang daunnya diseduh dalam air panas, matcha melarutkan seluruh daun teh ke dalam minuman itu sendiri. Dengan kata lain, Anda mendapatkan kebaikan dari daunnya, bukan hanya infusnya, sehingga menjadikannya pengalaman yang lebih kaya dan lebih pekat.
Yang membuat matcha lebih menarik adalah cara menanamnya. Selama minggu-minggu terakhir panen musim semi, tanaman teh ditutupi oleh tikar bambu untuk membatasi paparan sinar matahari, jelas Mariza Snyder, seorang praktisi kesehatan fungsional dalam bukunya, The Matcha Miracle. Berkurangnya sinar matahari mengurangi kandungan klorofil tanaman, yang berkontribusi pada warna hijau tua pada daun dan hijaunya bubuk teh hijau matcha. Namun, selain meningkatkan potensi tanaman, menutupinya juga melemahkannya, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih sebelum dipanen lagi.
Selain asal-usulnya dalam cangkir teh, matcha telah memberi jalan bagi ledakan kreativitas. Sentuhan baru pada teh tradisional yang benar-benar meningkatkan kesejahteraan anda, kini menjadi rasa untuk makanan manis, hidangan gurih, dan banyak lagi. Anda akan menemukannya dalam segala hal mulai dari kue kering yang lembut hingga latte berbusa.
