Terapi Cuci Perut Bisa Menjadi Pilihan Bagi Orang Dengan Gangguan Fungsi Ginjal

Jakarta, LiraNews –Di Indonesia, tindakan Hemodialisa (atau yang sering disebut cuci darah/HD) merupakan jenis terapi yang paling banyak digunakan oleh orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal. Padahal, selain HD terapi lain yang bisa menjadi pilihan bagi pasien adalah CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis)

Salah satu keuntungan penderita gagal ginjal kronis dengan memilih terapi CAPD (atau yang dikenal dengan cuci perut) adalah kehidupan sosial dan pekerjaan tidak terganggu oleh rutinitas, dibandingkan dengan terapi HD yang harus dilakukan 2-3 kali seminggu di rumah sakit.

“CAPD Cukup dilakukan di rumah atau di kantor, yang penting tempatnya bersih, tidak ada binatang dan matikan AC atau kipas angin untuk mencegah debu berterbangan. Sangat mudah dan tidak rumit seperti dibayangkan orang kebanyakan. Pergantian cairan dalam sehari dilakukan selama 4 kali, dan hanya memerlukan waktu 25 menit,” ujar dr. Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM.

Pernyataan dokter Kepresidenanan RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) itu disampaikan dalam seminar awam mengambil tema “Kenapa Kamu Pilih CAPD?”. Acara tersebut digelar oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia yang bekerjasama dengan Baxter Healthcare Asia, Minggu (21/7/2019). Seminar tersebut dihadiri oleh 170 orang lebih, yang sebagian besar pasien gagal ginjal kronik.

Lebih jauh Konsulen Ginjal Hipertensi (KGH) yang juga anggota TNI itu menjelaskan beberapa keuntungan lain memilih CAPD dibandingan hemodialisa.

“Dengan terapi CAPD pasien lebih bebas makan. Karena dengan makan makanan yang baik maka kadar HB (Hemoglobin) juga akan meningkat. Dapat berpergian ke belahan dunia manapun karena cairan hampir tersedia di seluruh negara. Mudah dipahami pasien, latihan satu minggu saja sudah cukup untuk memahami CAPD dan cara menghubungkan/melepaskan transfer set dari kantong cairan,” jelasnya.

Sedangkan hal-hal yang tidak menyenangkan dengan terapi CAPD menurut Jonny salah satunya terkena Infeksi bila prosedur CAPD tidak dilakukan dengan baik dan benar.

“Penting bagi pasien untuk menjaga kebersihan tangan dan menggunkan masker saat mengganti cairan untuk menghindari infeksi” pungkasnya.

Jakarta, 21 Juli 2019

Pengurus Pusat
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI)

Ketua Umum : Tony Samosir (081380502058)
Sekjen : Petrus Hariyanto (081310639319)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *