JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengaku tak sependapat dengan Ekonomi Senior Rizal Ramli terkait Pulau Rempang dan proyek Rempang Eco City.
Rizal Ramli sebelumnya menyebut dalam proyek Rempang itu, ada kepentingan negara China yang dibawa Presiden Jokowi, yakni membangun pelabuhan yang dibutuhkan China.
Pernyataan Rizal Ramli itu disampaikan saat Festival 16 Kampung Tua yang digelar di pulau tersebut pada Kamis (9/11/2023).
Mendengar kata-kata Rizal Ramli itu, Inisiator GNK Habib Syakur langsung membantahnya.
“Soal Rempang, saya tidak sependapat dengan Rizal Ramli, karena bagi saya Pemerintah pasti memikirkan yang terbaik untuk rakyat,” ujar Habib Syakur melalui sambungan telepon kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).
Habib Syakur menegaskan Indonesia adalah negara kuat dan berdaulat, sehingga tidak mungkin didikte oleh negara lain, termasuk China sebagaimana dikatakan Rizal Ramli.
“Indonesia tidak berdiri di ketiak China. Justru pemerintah semakin dihargai dan dihormati di dunia internasional karena komitmen untuk rakyat,” jelasnya.
Habib Syakur pun menilai proyek Rempang Eco City itu adalah proyek strategis nasional. Bukan proyek pesanan negara lain, dan bulan untuk keuntungan negara lain.
“Kita harus berpikir jernih dan bijaksana. Jangan menonjolkan prasangka buruk. Mau sampai kapan berprasangka buruk tanpa berikan solusi? Gitu loh,” ungkap Habib Syakur.
“Dari sekian banyak tokoh yang mengkritik pemerintah, ada kah yang bisa berikan solusi. Padahal dulu juga memegang jabatan, termasuk pak Rizal Ramli,” lanjutnya.
Habib Syakur mengajak seluruh anak bangsa hendaklah apa yang bisa dikoreksi dari pemerintah ya koreksi dengan normal. Kritisi pemerintah dengan wajar.
“Kalau pun Rempang dianggap merugikan, harusnya tunjukkan dengan dasar yang benar dan kuat. Negeri kita sangat dijaga dan diberkati Allah SWT. Tak mungkin jadi kelinci percobaan dijajah negara asing. Apalagi pemerintah sudah turun tangan secara langsung terkait Rempang,” tuntas Habib Syakur.
Sebelumnya, Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim, Rizal Ramli, memberikan pernyataan tajam terkait isu kunci Rempang di sela-sela Festival 16 Kampung Tua yang digelar di pulau tersebut pada Kamis (9/11/2023).
Rizal mengungkapkan sejarah janji pembangunan pelabuhan besar oleh Presiden Jokowi pada awal 2014 di Beijing, yang kemudian berujung penolakan oleh Gubernur dari sipil dan Gubernur mantan Angkatan Darat.
“Awal 2014, Jokowi ke Beijing, janji akan bangun pelabuhan besar, termasuk untuk digunakan angkatan laut China di Medan. Ditolak oleh Gubernur sipil, diganti Gubernur dari Angkatan Darat ditolak juga. Bebaskan tanah di Medan tidak gampang,” ungkap Rizal.
Lebih lanjut, Rizal menyebutkan bahwa Jokowi menginginkan penyelesaian, dan pada pertemuan di Chengdu delapan bulan lalu. Rizal menilai hal ini sebagai penjajahan baru dan pengkhianatan oleh Jokowi.
“Makanya pada pertemuan Chengdu delapan bulan lalu, Xi Jiping minta udah Rempang saja sebagai gantinya Medan tapi bersihkan dari penduduk lokal,” jelas Rizal Ramli.