Ternyata di AS pun Sedang Tren “Kabur Aja Dulu”

DULU, New York City adalah kota impian. Kota yang tak pernah tidur, tempat para perantau dari seluruh dunia datang dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Tapi kini, angin perubahan bertiup kencang. Bukan lagi arus kedatangan yang mendominasi, melainkan gelombang kepergian.

Fenomena eksodus warga dari kota-kota besar seperti New York semakin nyata. Biaya hidup yang terus melambung, pajak yang semakin mencekik, kriminalitas yang meningkat, serta kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil membuat banyak orang memilih untuk pergi.

Para pekerja kelas menengah, keluarga muda, bahkan para pengusaha yang dulu menghidupkan kota ini, satu per satu mulai meninggalkan New York.

Read More
banner 300250

Tidak hanya individu, perusahaan-perusahaan besar pun ikut hengkang. Beberapa kantor pusat bisnis yang telah puluhan tahun beroperasi di Manhattan mulai memindahkan operasional mereka ke kota-kota dengan regulasi dan pajak yang lebih bersahabat.

Para pekerja yang sebelumnya terikat pada gedung-gedung pencakar langit kini menyadari bahwa mereka bisa bekerja dari mana saja. Mereka tak lagi melihat alasan kuat untuk tetap bertahan di kota yang semakin tidak ramah bagi kehidupan sehari-hari.

Bukan hanya New York, fenomena ini juga terjadi di kota-kota besar lain di Amerika Serikat seperti San Francisco dan Los Angeles.

Kota-kota yang dulunya simbol kejayaan kini menghadapi gelombang kepindahan massal. Masyarakat yang merasa lelah dengan tekanan hidup di metropolis mencari tempat yang lebih tenang, lebih terjangkau, dan lebih layak huni.

Di balik gedung-gedung yang menjulang tinggi, di antara lampu-lampu kota yang tetap berkilau di malam hari, tersimpan kenyataan pahit: sebuah kota yang kehilangan daya tariknya.

Apa gunanya kota yang megah jika warganya tak lagi merasa aman dan nyaman tinggal di sana? Jika hidup di sana lebih banyak membawa kesulitan daripada harapan?

Inilah realitas yang kini terjadi. “Kabur aja dulu” bukan lagi sekadar ungkapan iseng, melainkan pilihan yang benar-benar diambil oleh banyak orang. Pertanyaannya, ke mana mereka akan pergi? Dan apakah kota-kota besar ini mampu bertahan tanpa mereka?

banner 300250

Related posts

banner 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *