GORONTALO, LIRANEWS.COM | Duka mendalam menyelimuti Universitas Negeri Gorontalo (UNG) setelah tiga mahasiswanya meninggal dunia akibat terseret arus sungai saat menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin sore, 15 April 2025, di sebuah desa lokasi KKN di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Insiden bermula saat ketiga mahasiswa tersebut bersama sejumlah rekan lainnya sedang melakukan aktivitas di sekitar aliran sungai desa tempat mereka mengabdi dalam program KKN. Menurut keterangan saksi, para korban sempat mandi dan bermain air saat debit air sungai mendadak meningkat akibat hujan di hulu.
Tanpa disadari, arus deras menyeret ketiganya hingga ke bagian sungai yang dalam dan berarus kuat. Warga sekitar dan rekan mahasiswa sempat berupaya melakukan pertolongan, namun arus yang kuat menyulitkan proses penyelamatan.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim SAR yang menerima laporan segera melakukan pencarian. Setelah beberapa jam pencarian, jasad ketiga korban berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Ketiga mahasiswa tersebut diketahui merupakan peserta aktif program KKN yang ditugaskan di wilayah Kabupaten Bone Bolango. Hingga berita ini diturunkan, pihak kampus dan keluarga telah dihubungi, dan proses pemulangan jenazah tengah dilakukan.
Respon Pihak Kampus:
Rektor Universitas Negeri Gorontalo menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyatakan bahwa kampus akan memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban serta melakukan evaluasi terhadap prosedur keamanan KKN di lapangan.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Mahasiswa-mahasiswa ini sedang menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat, dan insiden ini menjadi luka mendalam bagi kami semua,” ungkap pihak universitas dalam pernyataan resminya.
Kepolisian setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengimbau masyarakat serta peserta KKN untuk lebih waspada terhadap kondisi alam, terutama saat musim hujan. Evaluasi SOP kegiatan luar ruangan KKN juga menjadi sorotan menyusul kejadian ini.
Insiden ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak akan pentingnya aspek keselamatan dalam setiap kegiatan lapangan, terlebih yang melibatkan mahasiswa. Pemerintah daerah dan pihak kampus diharapkan segera memperketat pengawasan dan mitigasi risiko demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.