JAKARTA, LIRANEWS I “Joget Tunjangan Hari Raya (THR)” sangat viral di media sosial bersamaan dengan momen Hari Raya Lebaran 2025. Joget THR itu sendiri menampilkan sekelompok orang yang mengantri THR sambil berjoget dengan irama yang cukup mudah diikuti.
Para pengantri THR cukup berbaris sambil melompat sedikit dengan gerakan maju mundur dengan gerakan kaki serempak. Awalnya, joget THR ini sangat banyak diminati masyarakat sebelum akhirnya muncul sebuah video yang mirip dengan gerakan joget THR tersebut.
Paling mengagetkan, tarian mirip joget THR itu adalah Tarian Hora, yang konon merupakan tarian tradisional Yahudi. Dengan cepat, video Tarian Hora ini memantik perdebatan mengenai asal-usul dari ‘Joget THR’. Banyak yang menyesalkan umat Islam di Indonesia justru mengikuti tren tarian Yahudi. Sebaliknya, tak sedikit yang menganggap joget THR hanyalah hiburan belaka.
Dikutip dari berbagai sumber, tarian Hora dikenal sebagai tarian gembira khas Yahudi yang biasanya dilakukan secara berkelompok membentuk lingkaran.
Tarian ini sering dipertunjukkan dalam berbagai perayaan dan acara komunitas Yahudi di seluruh dunia, menjadi simbol kegembiraan dan kebersamaan.
Kendati kemiripan gerakan antara kedua tarian tersebut cukup mencolok, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi mengenai asal-usul Joget THR. Bahkan, sejumlah sumber menyebutkan joget THR tersebut berasal dari Finlandia dan tidak memiliki kaitan dengan budaya atau agama tertentu.
