Waroeng Rakyat Nusantara, Wadah Berkarya Seniman dan Artis Legenda

Jakarta, LiraNews — Melihat kondisi seniman, artis era 80-an atau mereka yang sempat berjaya dieranya dan saat ini terkesan dilupakan, membuat Brigjen TNI. Drs.H. Akhmad Tamim Mustofa, M.Si, termotivasi mendirikan sebuah wadah, yakni “Waroeng Rakyat Nusantara stay Waroeng ATM (Akhmad Tamim Mustofa).

Terbukti, pada Sabtu (11/5/2019) bertepatan dengan launching album religi oleh Dorce Gamalama, bersama beberapa artis pendatang baru, sekaligus potong tumpeng, HUT ke 44 isterinya Akhmad  Tamim, Imelda Ratuliu, membuat suasana Waroeng Rakyat Nusantara tersebut makin ramai.

Pantauan Liranews.com dilokasi, Setelah Dorce Gamalama buka bersama sejumlah anak yatim dan launching album religi. Lalu usai tarawih, puluhan selebriti atau artis legenda mulai berdatangan, seperti, Ernie  Johan, Johan Untung, Dewi Yull, Renny Jayusman, Yayuk Suseno, Paramita Rusadi, Rita Dinah Kandi, Nia Daniyati, Obie Messak, Deddy Dukun, Nini Karlina dan masih banyak lagi.

“Saya tetap konsisten apa yang sudah saya ñiatkan, nawaitukan bahwa saya akan memberikan ruang dan waktu pada musisi yang dulu pernah ada. Mereka selalu ada di Waroeng Rakyat Nusantara, “ujar Tamim pada wartawan di Waroeng Rakyat Nusantara, Jalan Keranggan, Permai 9, Jatiraden Cibubur, Jawa Barat Sabtu (11/5/2019).

Tamim yang pernah berkarya di TVRI itu mengaku tetap mensuport para artis legenda. Mereka berkumpul, bersatu, seperti layaknya keluarga. Dia ingin  tetap selalu ada diantara para artis dan musisi ini.

Baginya, kebersamaan itu harus tetap dijalin karena diantara para artis ini sama-sama pernah mengisi ruang publik. Apalagi mereka sekian puluh tahun tidak berjumpa karena memiliki kesibukan masing-masing. Pada akhirmya artis legenda ini dipertemukan di Waroeng Rakyat Nusantara.

Tamim mengaku, sengaja mendirikan restoran, Waroeng Rakyat Nusantara tujuannya, ingin memberikan kesempatan mereka, para artis dan seniman untuk tetap berkarya, tetap menunjukkan eksistensinya dibidang seni.

Dia juga tidak mencampur adukan antara restoran, Waroeng Rakyat Nusantara dan management artis yang didirikan setahun setengah itu. Restoran fokus pada pengelolaan restoran, sedangkan artis fokus pada  managementnya.

Tamim juga memberikan jatah secara berkala pada artis-artis  legenda itu. Apalagi berkaitan bulan puasa, dimana, jika artis memiliki kelebihan bisa berceramah, tauziah maka jadwalnya diatur. Mereka ingin menyumbangkan lagu religi juga demikian, tetap diberikan ruang.

“Intinya, pada bulan Ramadhan ini, semua artis  legenda  kita tampilkan,” katanya.

Menyinggung tentang kiprah Dorce Gamalama, Tamim memberikan apresiasi, meski usia Dorce tidak muda lagi, tetap berkarya. Dorce, katanya merupakan artis yang langka. Seorang pekerja seni yang mengabdikan dirinya, konsisten dari awal terjun didunia keartisan.

Sebetulnya, sehari sebelum  launching album relegi, Dorce masih dirawat di UGD. Tamim sempat berpikir, bagaimana acara bisa digelar sementara Dorcenya lagi di UGD.

“Alhamdulillah, Dorce sembuh. Ini Surprise bangat  Bunda Dorce hadir. Tetap melaksanakan  kegiatan  yang sudah direncanakan sebelumnya. Ini luar biasa,”ungkapnya.

Lanjutnya, semangat Dorce dengan kecintaannya pada dunia seni ternyata membawa gairah untuk tetap eksis. Dorce dapat melaksanakan lounching album religi  tersebut.

Bisa dikatakan, jika melihat kondisi kesehatan waktu di UGD itu tidak mungkin menghadirinya. Namun, Allah memberikan kesembuhan yang cepat, tidak diperkirakan sebelumnya. Akhirnya bisa dilihat, Dorce tampil full dalam kondisi sehat walafiat.

Jadi, banyak hal yang positif bisa diambil pembelajaran dari Dorce. Apalagi Tamim mengenal Dorce sejak berpangkat Kapten, dimana saat itu, tahun 90-an Dorce show ke Sulawesi. Hingga kini Dorce tidak ada perubahan, tetap tampil dengan joke-jokenya.

“Keberadaan Dorce selalu menghibur orang meski dalam kendisi kurang sehat , Dorce tidak peduli yang pentjng orang -orang bisa terhibur, “katanya.

Tamim mengaku, ingin mensejahterakan seniman Indonesia yang selama ini terkesan dilupakan, padahal kemampuan mereka, para seniman, komposer itu luar biasa. Sulit menemukan karya-karya ànak  muda sekarang melegenda.

Sekarang karya mereka, seniman cepat melejit atau naik dan cepat turun. Hal itu disebabkan karena menciptakan lagu itu tidak dengan hati. Mereka hanya memenuhi selera pasar. Ketika pasar berubah, seniman atau penyanyi ini ikut menghilang.

“Beda dengan seniman dulu, mereka mencipta lagu dengan hati. Apa yang dikaryakan dulu langgeng atau melegenda. Kapan dan dimana  pun lagunya tetap enak didengar, “pungkas Tamim.

Tampak pada gambar, Brigjen TNI Akhmad Tamim Mustofa dan putrinya serta puluhan artis legenda menyaksikan, Imelda Ratuliu saat potong tumpeng HUT ke 44 di Waroeng Rakyat Nusantara, Jalan Keranggan, Jatiraden Cibubur, Jawa Barat Sabtu (11/5/2019) malam. LN-AZA

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *