Jakarta, LiraNews – Pemerintah Jepang melalui Kementerian Luar Negeri Jepang memberikan penghargaan kepada Direktur Wahid Foundation, Yenny Zannuba Wahid, atas kontribusinya yang signifikan dalam membangun hubungan Indonesia-Jepang.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji mengatakan, putri kedua Presiden Indonesia Keempat Gus Dur itu telah berkomitmen untuk mempromosikan masyarakat yang demokratis, plural dan toleran berdasarkan ide-ide moderat.
“Beliau memiliki rekam jejak yang panjang dalam mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia, baik melalui berbagai upaya pertukaran budaya maupun melalui kerja kolaborasi yang lebih khusus,” jelas Dubes Kanasugi Kenji dalam acara penyerahan penghargaan tersebut, Kamis malam (16/6/2022).
Yenny Wahid juga dinilai berhasil mengembangkan inisiatif Desa Damai (Peace Village), yang merupakan prakarsa bersama Wahid Foundation dan UN Women untuk memperkuat perempuan di tingkat akar rumput dalam mencegah intoleransi dan ekstremisme kekerasan.
Pemerintah Jepang memberi dukungan signifikan terhadap pengembangan Desa Damai, khususnya di awal fase perintisan. Sejak 2017, Desa Damai telah menjangkau ribuan perempuan akar rumput di lebih dari 30 desa di Pulau Jawa, dan kini berkembang di luar Pulau Jawa.
Menurut Dubes Kenji, penghargaan tersebut diharapkan dapat kian menggerakkan individu dan organisasi yang berperan kuat dalam memajukan persahabatan dan kerjasama antara Jepang dan Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang menghasilkan manfaat luar biasa ini. Desa Damai merupakan program Wahid Foundation yang dipimpin Ibu Yenny Wahid untuk memperkuat perempuan sebagai agen perdamaian melalui penguatan ekonomi, pelatihan kepemimpinan dan penguatan pemahaman mengenai toleransi dan keberagaman,” ujar Dubes Kenji.
Pemerintah Jepang juga menilai, Yenny Wahid banyak memainkan peran dalam mempererat hubungan Indonesia-Jepang di berbagai bidang, termasuk di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
“Kami memiliki kepentingan dan tujuan strategis serta nilai-nilai universal yang sama, seperti demokrasi, supremasi hukum, dan memiliki energi yang sama untuk memperkuat saling pengertian dan hubungan antara Jepang dan di Indonesia,” katanya.
“Tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada kemakmuran dan stabilitas kawasan dan sekitarnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jepang atas penghargaan yang diberikan kepadanya.
“Tentunya ini adalah bentuk dukungan yang sangat mendalam atas upaya yang telah kami lakukan yaitu untuk menciptakan masyarakat yang damai, toleran, makmur dan sejahtera,” kata Yenny.
Bagi Yenny, anugerah dari Pemerintah Jepang tidak hanya merupakan bentuk apresiasi terhadap dirinya sendiri, melainkan juga merupakan penghargaan bagi ribuan kaum perempuan yang selama ini berkontribusi dan berdedikasi dalam program Desa Damai.
“Perempuan-perempuan tangguh itulah yang merupakan penerima sesungguhnya apresiasi ini. Saya menerima penghargaan ini atas nama mereka,” ucapnya.
Yenny menambahkan, program Desa Damai juga dibangun untuk memperkuat desa menghadapi berbagai macam tantangan, termasuk tantangan disrupsi pandemi dan teknologi.
Bagi Yenny, disrupsi pandemi dan teknologi yang berpotensi melakukan pembelahan di masyarakat perlu dihadapi dengan strategi yang sistematis. Hal itu bertujuan untuk memastikan masyarakat bisa melampaui tantangan di masa depan.
“Sehingga kohesi sosial terjaga, masyarakat tidak terpecah-pecah, dan mampu mengatasi krisis yang terjadi,” imbuh Yenny.