Kesal Banjir dan Macet Parah di Jakarta, Sukma Bambang: Anies Jago Retorika tapi Kerja Zonk!

JAKARTA – Kemacetan di Jakarta semakin parah, kepungan banjir di mana-mana, Anies Baswedan hanya jago beretorika namun ‘zonk’ kerja nyata.

Demikian kata Sekretaris Repdem DKI Jakarta, Sukma Bambang Susilo, saat menanggapi manuver Anies dan NasDem menjelang akhir jabatan Gubernur DKI dan Pilpres 2024.

Read More
banner 300250

Sukma Bambang berujar, satu periode jabatan Gubernur Anies, tak mampu mengkerek roda penanganan banjir di Ibu Kota. Buktinya, air bah masih saja menjadi momok menakutkan, terus hantui warga saat musim penghujan.

Bahkan, pada hari ini, Kamis (6/10/2022), banjir menjebol tembok bangunan MTSN 19 di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Air bah kemudian memasuki lokasi sekolah dam membuat para siswanya histeris menangis ketakutan saat berusaha menyelamatkan diri.

Tak hanya banjir, namun persoalan macet pun masih menjadi pekerjaan rumah Anies Baswedan. Belum ada perkembangan yang berarti.
Gembar-gembor pembenahan transportasi versi Anies gagal total. Pasalnya, hanya mengarah pada pembangunan fisik seperti pengadaan alat transportasi, bukan pembangunan sistem untuk merubah paradigma masyarakat.

Di sisi lain, Anies yang tinggal menghitung hari lengser dari jabatan Gubernur DKI, saat ini terkesan hanya sibuk dengan persoalan politik pencapresan. Bahkan info teranyar, besok, Jumat (7/10/2022), Anies akan menyambangi Kantor DPP Partai Demokrat guna bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Kerja bagi Jakarta belum tuntas. Masih banyak banjir dan kemacetan Jakarta tidak teratasi dan makin parah, kemacetan hanya berkurang saat covid dan PPKM,” kata Sukma Bambang kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Sukma Bambang, juga menyoroti jabatan Anies, sebagai Gubernur DKI yang baru bakal selesai pada 16 Oktober 2022 mendatang. Namun Anies, malah menyelipkan unsur politis dengan mau dan menghadiri deklarasi capres oleh Surya Paloh dan gerbong NasDem.

Di sisi lain, nama Anies juga terseret dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ajang balab Formula E Jakarta dan saat ini masih didalami KPK.

“Kalau hanya orang pintar maka banyak sekali orang pintar dinegeri ini. Tetapi dibutuhkan orang yang berani membuat perubahan secara nyata dan kerja nyata seperti Pak Jokowi yang tidak banyak retorika,” tutup Sukma Bambang.

Related posts