Bawaslu Surabaya PDKT Mahasiswa adakan Sosialisasi GOES To Campus

Surabaya, LiraNews – Bawaslu kota Surabaya melaksanakan sosialisasi dengan mahasiswa UPN “Pengawasan partisipatif pemilih pemula pada walikota dan wakil walikota Surabaya 2020” Sosialisasi via zoom tersebut fokus terhadap “pemilih pemula” pemuda dan mahasiswa (27/11/2020)

Sosialisai yang mengundang Tiga Narasumber dari unsur akademisi, LSM, dan Bawaslu sendiri berjalan sesuai schedule acara. Unsur akademisi di sampaikan oleh Cak Kudus salah satu dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya.

Read More
banner 300250

“Untuk menjadi partisipatif mahasiswa harus mencari informasi yaitu memaksimalkan media online seperti FB, IG, dan Twitter sebagai sumber informasi, atau masuk pada lembaga yang mendaftar sebagai satgas pemantau, sebab dengan cara itu mahasiswa mendapatkan arus informasi yang di butuhkan,” ujar Bambang Asraf, HS walikota LSM LIRA Surabaya.

Menurut Asraf mewakili pemateri unsur LSM, semua masyarakat secara individu maupun kelompok khususnya kepada mahasiswa sebagai agent of control, memang seharusnya turut serta menjadi partisipatif langsung dalam mengawal pemilihan walikota dan wakil walikota surabaya dari awal.

“Agar memiliki pandangan tepat sosok pemimpin kedepannya, sebab kebijakan dan kesejahteraan warga surabaya selama 5 tahun di tentukan oleh pilihan kita sendiri,” ucapnya.

Beda halnya dengan pandangan Cak Dayat komisioner Bawaslu Jatim, ia berpendapat, unsur mahasiswa sebagai pemantau sangat di harapkan kehadirannya, selain masih muda, mereka kaya dengan gagasan dan ide ide besar untuk bagaimana mengambil peran strategis berperan aktif dari awal sampai akhir.

Dari sekian point point materi yang di sampaikan oleh narasumber, panitia berharap kepada semua peserta berperan aktif menjadi pemantau, baik secara individu dengan memaksimalkan media sosial maupun lembaga partisipatif tertentu.

“Hanya dengan cara menjadi pemantau, mahasiswa dapat mengetahui perkembangan yang terjadi di lapangan. bahkan tidak hanya informasi perkembangan pilwali, melainkan juga mengetahui konstelasi politik yang di perankan dalam perebutan kekuasaan tersebut,” pungkasnya. LN-TIM

Related posts